ITS News

Sabtu, 05 Oktober 2024
06 Oktober 2018, 11:10

Hadapi Revolusi Industri, Pustakawan Harus Tingkatkan Kompetensi

Oleh : itsmis | | Source : -

Carol L Mitchell PhD sedang memberikan materi pada peserta seminar nasional oleh UPT Perpustakaan ITS

Perpustakaan ITS, ITS News – Dalam sesi seminar kepustakaan bertajuk Perpustakaan Sebagai Mitra Riset, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berusaha menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di bidang kepustakaan dengan mengundang Carol L Mitchell PhD. Perempuan berkebangsaan Amerika Serikat ini menekankan pentingnya peningkatan kompetensi pustakawan, Rabu (3/10).

Dikatakan Carol, sapaannya, era Revolusi Industri 4.0 adalah dimana semua orang terhubung dengan teknologi digital. Perpustakaan sebagai suatu media penyimpanan ilmu pengetahuan dalam media cetak mulai ditinggalkan masyarakat. Menghadapi hal ini, sambung Carol, maka muncul beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perpustakaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya. “Perlu mempersiapkan strategi-strategi baru yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang muncul, salah satunya adalah peningkatan kompetensi dari pustakawan,” ucapnya.

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan menurut Field Director dari Library of Congress Amerika Serikat ini, antara lain kemampuan riset secara mendalam mengenai bidang bibliometrik, pemahaman mengenai struktur metadata dan pengetahuan luas di bidang teknologi serta kemampuan komunikasi yang baik.

Alasan mengapa pengetahuan bidang bibliometrik dibutuhkan, karena bibliografi atau daftar pustaka memuat sumber referensi dari suatu jurnal atau publikasi ilmiah seorang akademisi. Sehingga kehadirannya menjadi bagian yang penting untuk dicantumkan dalam publikasi tersebut. “Ketika seorang pustakawan tidak mampu melakukan riset mengenai keabsahan sumber dari suatu jurnal ilmiah, maka perpustakaan dianggap tak mampu menjadi mitra riset ilmiah,” tegasnya.

Selain itu struktur metadata yang merupakan informasi terstruktur berfungsi mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, dan menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola. ”Itulah mengapa disiplin ini yang harus dikuasai dengan baik oleh seorang pustakawan mengingat santernya arus informasi yang ada saat ini,” ungkapnya.(ion9/owi)

Berita Terkait