Kampus ITS, ITS News – Infrastruktur merupakan sebuah elemen penting dalam tatanan sebuah kota dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serta menunjang berbagai keperluan lain agar berjalan lancar. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya, Ir Erna Purnawati, saat memberikan Kuliah Tamu bagi para mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (5/10), di Kampus ITS Manyar.
Menurut Erna yang hadir mewakili Wali Kota Surabaya Dr (HC) Ir Tri Rismaharini, dari pentingnya fungsi infrastruktur ini, sebuah wilayah harus memperhatikan perkembangan pembangunannya, terutama untuk kota besar seperti Surabaya. Apalagi Surabaya memiliki karakteristik pembangunan infrastruktur yang berbeda dengan kota-kota pada umumnya. “Hal ini tak lepas dari tipe kepemimpinan dari Ibu Tri Rismaharini yang selalu ingin memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya,” tuturnya.
Kebijakan ini, papar Erna, nampak pada proyek pembangunan jalan di Kota Surabaya. Dari 17.000 km jalan kewenangan Provinsi Jawa Timur, 11 km di antaranya berada di Kota Surabaya. Dalam aturannya, seharusnya pemkot tidak boleh ikut dalam perbaikan kerusakannya. Namun, di Surabaya justru kewenangan ini diambil oleh Pemerintah Kota Surabaya. Begitu pula dengan jalan nasional maupun jalan milik pengembang yang sudah dipakai umum. “Di balik itu, alasan keselamatanlah yang menjadi dasar dilakukannya kebijakan ini,” ujarnya.
Hanya di Surabaya pula, lanjut Erna, siapapun yang ingin mendirikan bangunan lebih dari 500 meter persegi, maka harus ada arahan drainasenya. Berbeda dengan kota-kota lain yang tidak mewajibkan hal ini. “Ini dilakukan agar di daerah banjir tidak terjadi banjir yang lebih parah,” jelas alumni ITS tahun 1984 itu.
Untuk saluran air, Pemkot Surabaya juga banyak mengusahakan perbaikan infrastrukturnya. Sekali pun itu kewenangan pihak Pemprov dan Pemerintah Pusat. Benar saja, masih banyak saluran air di Surabaya yang tidak dikeruk, sehingga yang seharusnya lebar, namun ternyata masih sangat sempit. Sehingga Pemkot Surabaya beserta Satuan Petugas (Satgas)-nya turun untuk mengeruknya hingga sampai ke laut.
Dari semua bidang pembangunan, ungkap Erna, dana APBD untuk Dinas Pekerjaan Umum paling besar dihabiskan untuk pengadaan tanah. Pemkot Surabaya berpandangan bahwa tanah harus dibeli sesegera mungkin. Apabila lebih lama, tanah akan menjadi semakin mahal. “Dalam pembangunan infrastruktur, pengadaan tanah juga merupakan langkah paling awal yang harus dilakukan,” terang Erna lagi.
Berkat segala usaha Pemkot Surabaya ini, dikatakan Erna, banyak tamu yang berdatangan ke Surabaya setiap harinya. Tujuan kedatangannya tak lain adalah mencontoh apa yang telah diusahakan oleh Pemkot Surabaya untuk kemajuan pembangunan infrastrukturnya. (ion2/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di