ITS Kampus, ITS News – Pemahaman mengenai ISO merupakan salah satu kemampuan yang diharapkan perusahaan oleh para pelamar kerja. ISO atau International Organization for Standarization merupakan organisasi independen bertaraf internasional yang menaungi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan bergerak dalam bidang sertifikasi. Sertifikat yang dikeluarkan ISO menunjukan standard manajemen suatu instansi.
Untuk mewadahi kebutuhan mahasiswa terkait pelatihan ISO, Himpunan Mahasiswa Kimia mengadakan seminar Menuju Keprofesian yang Gemilang. Dengan mendapuk Wisnu Tri Anindita, peserta diberi pembekalan Integrated Management System (IMS) pada sertifikasi ISO. Sistem tersebut merupakan penggabungan dari beberapa jenis sertifikasi ISO yang biasanya dilakukan secara terpisah. Sabtu (29/9).
“Dari jenis-jenis ISO yang ada, terdapat persyaratan yang sama. Prinsip IMS adalah memenuhi persyaratan yang sama tersebut kemudian baru ditambahi syarat spesifik lainnya,” jelas Wisnu Tri Anindita.
Dalam menerapkan IMS dalam sertifikasi ISO, perlu terlebih dahulu mengetahui persamaan masing-masing ISO. Kesamaan ini yang akan dikombinasikan dari berbagai jenis standar dan menjadi objek IMS. Untuk jenis ISO sendiri, ada tiga jenis ISO yang diulas oleh Wisnu, yakni ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 17025:2017.
ISO 9001:2015 merupakan sertifikasi dalam bidang standar manajemen mutu. ISO ini sedang populer karena produk terbaik merupakan bukti komitmen perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang mengambil sertifikasi tersebut. ISO 9001 ini memfasilitasi peluang perusahaan untuk menaikkan kepuasan pelanggan. Prinsip dari ISO ini ialah mencakup kepemimpinan, fokus pada pelanggan, pelibatan orang, pendekatan proses, pengambilan keputusan berdasarkan fakta, serta manajemen relasi.
Sedangkan ISO 45001:2018 membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). ISO 45001:2018 penting untuk menjamin kualitas sumber daya manusia dalam industri. Dan yang terakhir ISO 17025:2017 yang menjamin mutu laboratorium. ISO jenis ini mempromosikan kepercayaan laboratorium, bahwa laboratorium beroperasi secara kompeten, independen, dan hasilnya valid.
Wisnu melanjutkan, dengan mengenali dan mengerti persamaan dan perbedaan ketiga ISO tersebut, maka proses IMS akan bisa diterapkan. Adapun keuntungan menggunakan prinsip IMS menurut Wisnu ialah menjadikan proses sertifikasi ISO lebih efisien dan mengurangi duplikasi. “Perusahaan juga akan lebih menghemat biaya,” ujar alumnus Departemen Teknik Industri ITS tersebut.
Disela-sela materi, Wisnu juga memaparkan pengalamannya berkaitan dengan sertifikasi ISO dalam industri. Alumnus angkatan 1997 ini berharap peserta pelatihan dapat memahami terintegrasi ISO dan dapat menerapkan sistem manajemen terpadu. Sehingga kedepannya, peserta siap terjun menjadi tim ISO perusahaan di dunia kerja. (ion12/jel)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di