Kampus ITS, ITS News – Direktorat Hubungan Internasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan workshop bertema Scientific Manuscript Publication: Strategy to Get Publish guna mendukung peningkatan publikasi jurnal internasional ITS. Pada acara Researcher and Reseacher Student Enrichment Program Workshop, ITS turut mengundang Prof Ir Dr Siti Rozaimah Sheikh Abdullah, membagikan wawasan dan pengalamannya dalam mempublikasikan jurnal intenasional. Ruang Seminar Perpustakaan ITS, Kamis (11/10).
Prof Ir Dr Siti Rozaimah Sheikh Abdullah menjelaskan, hal umum yang perlu terlebih dahulu diketahui peneliti adalah lembaga yang publikasi berdasarkan negara pengelola. Dua lembaga yang terkenal ialah SCOPUS dari Belanda dan World of Science (WoS) dari Amerika Serikat. Keduanya memiliki lembaga penerbitan jurnal serta jenis penilaian yang berbeda. SCOPUS memberikan penilaian dengan kriteria h-impact, sedangkan WoS memberikan peringkat dengan rentang Q1 hingga Q4 kepada jurnal.
Menurut dosen dari Universitas Kebangsaan Malaysia ini, ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan peneliti untuk mempublikasikan jurnal internasional. Langkah pertama adalah mempersiapkan jurnal yang berkualitas dan sesuai dengan format jurnal yang ditentukan oleh penerbit. “Buatlah judul jurnal yang menarik minat pembaca, serta unik, karena pihak peninjau bisa memeriksa kemiripan judul Anda dengan jurnal yang sudah terbit,” jelasnya.
Dalam menjelaskan proses penelitian yang dilakukan, penulis harus menjelaskan proses yang dapat dimengerti oleh pembaca yang tidak memiliki wawasan apapun mengenai topik jurnal. Ia menjelaskan bahwa biasanya jurnal high-impact jurnal menggunakan analisis secara statistis dalam menginterpretasi hasil penelitian. “Pihak peninjau juga mengharapkan peneliti menggunakan metode yang canggih selama kita melakukan analisis penelitian, salah satunya adalah analisis secara statistis,” papar dosen dari Faculty of Engineering and Built Environment tersebut.
Langkah kedua adalah menentukan pihak penerbit yang sesuai dengan topik penelitian. Tata bahasa dan pemilihan diksi harus diperhatikan, apakah sesuai dengan tujuan ilmiah. Tidak lupa kita juga harus memeriksa format penulisan yang penerbit terapkan. Beberapa penerbit jurnal memiliki kualifikasi yang berbeda dalam hal pembatasan kata yang digunakan. Hindari kesalahan format sebagai faktor penghambat peneliti dalam mempublikasikan sebuah jurnal.
Diakhir, Ia berpesan kepada mahasiswa ITS, untuk tetap berusaha dan jangan pernah menyerah untuk mempublikasikan sebuah jurnal ilmiah. “Jangan melakukan hal-hal yang tidak etis, seperti plagiarisme dan manipulasi data penelitian. Ingatlah alasan mengapa kita memulai penelitian, penelitian dilakukan untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya. (ion18/jel)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi