ITS News

Rabu, 20 November 2024
17 Oktober 2018, 22:10

Jerman Siap Bantu ITS lewat Diaspora Indonesia

Oleh : itsmis | | Source : -

Pemberian Pengenalan Program Migrasi untuk Perkembangan Negara oleh Koordinator Program GIZ

Kampus ITS, ITS Online – Melihat adanya kebijakan negara Jerman untuk membantu meningkatkan sains dan teknologi sebuah  negara berkembang, Koordinator Program Migrasi Perkembangan Gesellschaft fur Internatonale Zusammenarbeit (GIZ), Dipl -Ing Makhdonal Anwar ST MT kenalkan Program Migration for Development pada beberapa dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (12/10).

Program Migration for Development merupakan program yang diinisiasi GIZ kepada beberapa negara berkembang di seluruh dunia yang bertujuan untuk memberi fasilitas bagi mahasiswa Indonesia yang berkuliah di jerman dengan bidang studi sains dan teknologi untuk kembali ke Indonesia. Tujuannya agar mahasiswa tersebut dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan untuk memajukan negara asalnya. Program ini memiliki beberapa komponen program, salah satunya program Germany Diaspora Short-Term Expert.

Menurut Dipl -Ing Makhdonal Anwar ST MT, koordinator GIZ, ada dua macam fasilitas yang diberikan. Pertama adalah bentuk keuangan dimana diberikan subsidi gaji bulanan selama dua sampai tiga tahun dan bantuan peralatan pekerjaan. “Bentuk non-keuangan diberikan dalam bentuk pemberian informasi terkait keadaan Indonesia sekarang ini, konsultasi, dan tips sebelum kembali ke Indonesia,” paparnya.

Dikatakan Anwar, sapaannya, program tersebut telah memberikan fasilitas kepada sekitar 4000 mahasiswa dan di antaranya banyak lulusan ITS. Hal ini menjadi dasar GIZ untuk menggandeng ITS dalam program diaspora jangka pendek. “Program tersebut nantinya akan direalisasikan dalam bentuk kerjasama antara pihak GIZ, Diaspora Expert, dan ITS,” ucapnya.

Yang kami perlukan untuk kerjasama dengan ITS itu, sambung Anwar, hanya untuk komponen Short-term Diaspora Expert, memang pada komponen tersebut diperlukan penandatanganan MoU atau perjanjian kerjasama nantinya antara ITS, GIZ, dan Diaspora Expert sendiri. “Untuk komponen program, yang lain tidak perlu perjanjian, karena sifat yang lain memberikan dukungan secara individual mahasiswa,” ujarnya kepada ITS Online.

Program kerjasama yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat tersebut dilakukan secara spesifik dengan ITS. Nantinya, akan didatangkan seseorang yang bekerja dan menetap di Jerman yang akan membantu ITS. “Baik dalam bentuk motivasi atau pemaparan tentang jerman ataupun melakukan pengajaran pada bidang tertentu,” jelasnya. (ion6/owi)

Berita Terkait