Pembukaan acara pelatihan Sertifikasi TKDN oleh Kasubdit Inovasi Direktorat Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc
Kampus ITS, ITS News – Direktorat Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian (IKK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan pelatihan tentang Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurut Kasubdit IKK ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc, pelatihan ini memiliki misi menumbuhkan kecintaan terhadap komponen lokal dalam proses hilirisasi riset, Senin (5/10).
Bertempat di Ruang Seminar Perpustakaan ITS, pelatihan TKDN perdana tersebut diadakan dalam rangka menyongsong penggunaan bahan baku atau komponen dalam negeri dalam sebuah rancangan. Dimana TKDN sendiri merupakan besarnya komponen dalam negeri yang berupa material, tenaga kerja, ataupun alat kerja dalam memproduksi sebuah barang atau jasa.
Menurut Kasubdit Inovasi Direktorat Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Dr Surya Sumpeno ST MSc, seorang dosen yang sekaligus menjabat sebagai peneliti didorong untuk melakukan hilirisasi produk-produk inovasi yang bermanfaat saat diaplikasikan ke masyarakat. Sebab biasanya sebuah produk yang bisa diterima oleh masyarakat adalah produk yang telah tersertifikasi.
“Maka hal itu juga berlaku untuk produk hasil riset dosen maupun mahasiswa. Dimana perhitungan TKDN ini dapat dilakukan oleh peneliti sendiri, walaupun yang mengesahkan sertifikasi produk tetaplah sebuah badan lembaga khusus,” papar Surya, sapaannya.
Surya melanjutkan, produk-produk yang diperhatikan untuk dilakukan hilirisasi adalah sebuah produk yang mengandung banyak bahan baku impornya. Sebab ditakutkan akan menimbulkan ketergantungan akan komponen impor dan memandang rendah komponen dalam negeri. Oleh karenanya, perlu dilakukan sebuah antisipasi yang disebut dengan substitusi impor yang berarti mengganti bahan-bahan impor dengan bahan lokal.
Dilihat dari sasaran peserta, tambah dosen Teknik Elektro ini bahwa pelatihan tersebut diutamakan kepada dosen-dosen yang menerima pendanaan. Hal tersebut dirasa akan membantu pertimbangan dan penambahan wawasan mereka dalam mengembangkan produk-produk hasil riset.
“Apalagi akan lebih bermanfaat apabila suatu waktu pemerintah meminta sebuah pengadaan barang dengan nilai TKDN yang mencapai 70-100 persen artinya diminta sebuah produk dengan kandungan komponen dalam negeri yang tinggi,” tutup Surya. (ion6/owi)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di