Kampus ITS, ITS News – Dalam menjaga keseimbangan pembangunan pada berbagai kota dan wilayah, perencanaan kota tidak hanya dibekali pengetahuan dasar penataan kota dari segi ruang saja, melainkan dari perkembangan kota dari berbagai sudut pandang. Salah satu kaca mata yang penting dalam perencanaan kota ialah ekonomi regional. Aspek ekonomi menjadi salah satu langkah mendorong keseimbangan pembangunan kota, antar kota terlebih antar wilayah.
Kepada ITS Online, Dr Sonny HB Harmadi, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) mengatakan, dalam mendorong keseimbangan pembangunan dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai pada setiap wilayah. Hal ini dikarenakan ketersediaan tersebut mempengaruhi kenyamanan penduduk dalam untuk tinggal dalam suatu wilayah.
Lanjutnya, Ia menjelaskan bahwa dalam mencapai target pengembangan wilayah dibutuhkan penduduk sebagai agen ekonomi. Sebagai agen ekonomi, penduduk akan menentukan wilayah yang dapat memaksimalkan daya guna untuk menjalankan aktivitas ekonomi. “Disinilah peran ruang kota diatur oleh perencana agar bisa memaksimalkan aktivitas ekonomi,” jelas staff pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Sejalan dengan penataan ruang tersebut, salah satu faktor terpenting dalam pengembangan ekonomi wilayah dan ruang kota ialah adanya aglomerasi. Aglomerasi merupakan berkumpulnya aktivitas ekonomi masyarakat di lokasi yang sama. Aglomerasai bersifat menciptakaan ruang bersama yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi dengan kebutuhan berbeda.
“Selama aglomerasi tidak ada, wilayah sulit berkembang,” ucap nya. Aglomerasi itu dipengaruhi oleh empat faktor yaitu input, tenaga kerja keahlian tertentu, penyesuaian tenaga kerja, dan penarik pengunjung.
Menurut Sonny untuk mendukung pengetahuan pengebangan wilayah, ilmu ekonomi regional tidak dapat dipisahkan dengan ilmu ekonomi dasar. Ilmu tersebut mencakup tiga hal, yakni kelangkaan (scarcity), pilihan (choices), dan pengambilan keputusan (decision making). “Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh pada agen ekonomi dalam perannya untuk pengembangan suatu wilayah,” tutupnya. (ion23/jel)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di