Kampus ITS, ITS News – Program literasi menjadi program yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Tidak hanya di lingkungan sekolah saja, program literasi juga mulai dicanangkan untuk menjadi budaya perguruan tinggi negeri. Mengacu pada hal tersebut, Komunitas Barbara pun hadir untuk mewadahi minat baca mahasiswa khususnya Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS.
Barbara merupakan singkatan dari Barak Baca Perencana. Barbara merupakan komunitas yang berisi mahasiswa Departemen PWK yang berminat dengan literasi atau sastra. “Tujuan komunitas ini tentunya untuk meningkatkan minat literasi mahasiswa, terutama di departemen PWK,” ujar Hilmi Muhammad, ketua komunitas ini.
Komunitas yang diinisiasi oleh mahasiswa PWK angkatan 2014 ini memang fokus pada kegiatan yang berhubungan dengan buku. Salah satu kegiatan rutinnya adalah melakukan diskusi mengenai buku yang dibaca mahasiswa setiap dua minggu sekali.
Mahsiswa angkatan 2017 ini juga mengungkapkan terdapat juga kerja sama dengan divisi Kajian Strategis Himpunan Mahasiswa Planologi bertajuk Book Divers. “Pada acara tersebut kita bedah buku serta mengundang pembicara terkait. Kita pernah bedah buku tentang feminisme, tentang merantau,” tutur Hilmy.
Misalnya mereka pernah membahas buku The Alpha Girl’s Guide karya Henry Manampiring. Buku ini dianggap menarik karena hubungannya dengan feminisme. “Dimana perempuan di buku ini juga bisa menjadi sosok yang dominan layaknya lelaki,” jelasnya.
Tidak hanya buku dan tulisan saja, anggota komunitas juga melakukan apresiasi karya musik dan film. Misalnya ketika sedang panas isu mengenai student loan, komunitas ini mengajak anggota dan mahasiswa PWK untuk menonton film dokumenter berjudul Ivory Tower. “Film ini membuka pengetahuan tentang pendidikan yang mahal di Amerika Serikat dan keterikatannya dengan hutang mahasiswa,” jelasnya
Ketua komunitas menjelaskan bahwa komunitas ini ingin agar mahasiswa PWK lebih melek mengenai literasi dan isu yang beredar di masyarakat. “Karena saya lihat minat baca mahasiswa PWK tidak terlalu tinggi. Kebanyakan mahasiswa sibuk dengan hal yang hanya berbau PWK. Padahal melek pengetahuan tentang berbagai isu di masyarakat juga penting,” jelasnya.
Hilmy menjabarkan komunitas Barbara berencana mengadakan suatu lomba atau acara yang berhubungan dengan literasi. “Kami sedang menyiapkan sumber daya manusia agar rencana tersebut bisa terlaksana. Karena saat ini jumlah komunitas kami belum terlalu banyak,” cerita Himly.
Ia berharap dengan hadirnya komunitas ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi seluruh mahasiswa Departemen PWK ITS. “Harapannya nanti Barbara bisa lebih menghidupkan budaya literasi di PWK. Tapi itu juga juga tergantung mahasiswa PWK juga untuk ikut menjaga komunitas ini agar tetap eksis atau tidak,” pungkasnya. (ion20/gol)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di