Kampus ITS, ITS News – Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting bagi pengembangan infrastruktur di Jawa Timur. Untuk mewujudkan pengetahuan tentang pemanfaatan SDM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghadirkan Gubernur Terpilih Jawa Timur tahun 2019 – 2024, Dr Dra Khofifah Indar Parawansa MSi, untuk memberikan Kuliah Umum di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS, Kamis (1/11).
Khofifah mengatakan, untuk menciptakan SDM yang baik perlu ditingkatkan kualitas lulusan dari sekolah-sekolah yang ada di Jawa Timur. Selain itu, kurikulum yang baik dan program-program terobosan perlu ada untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut. “Jika terpenuhi, permasalahan-permasalahan di Provinsi Jawa Timur dapat diatasi,” ujar Khofifah dalam acara yang juga dihadiri Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc dan Wakil Dekan Fakultas Vokasi ITS Dr Ir Lily Pudjiastuti MT.
Menurut Khofifah, tiga permasalahan besar di Jawa Timur adalah pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, serta pengangguran. Tiga permasalahan ini merupakan inti permasalahan yang memengaruhi timbulnya masalah lainnya. “Bukan bermaksud merendahkan, anehnya untuk masalah kemiskinan sendiri, kota yang memiliki masyarakat miskin nomor sepuluh adalah Lamongan,” ungkap mantan Menteri Sosial ini.
Untuk masalah pengangguran di Jawa Timur, Khofifah menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbanyak adalah anak lulusan SMK. Ini berbanding terbalik dengan tujuan SMK dibangun, yakni agar siswanya memiliki kompetensi untuk diturunkan di dunia kerja. “Oleh sebab itu, untuk menanganinya, saya sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan agar memperbolehkan siswa SMK magang di sana,” tukas Khofifah
Untuk mendukung hal ini, Khofifah menginginkan kurikulum SMK dijadikan empat semester awal untuk pembelajaran, kemudian satu semester untuk magang, dan satu semester lagi untuk fokus ujian nasional. “Dengan in, lulusan SMK akan mempunyai pengalaman, namun perlu adanya sertifikasi agar mampu bersaing di dunia kerja,” tandas perempuan asal Surabaya ini.
Dalam pembangunan infrastuktur, Khofifah sendiri mengatakan pentingnya pembangunan jalan, perbaikan sistem pengiriman barang baik melalui udara maupun laut. Khofifah mengatakan bahwa Jawa Timur memiliki pulau kecil yang banyak. “Pentingnya menorehkan alur transportasi barang ini agar harga barang tidak menjadi mahal,” tutur alumnus FISIP Unair ini.
Khofifah menutup kuliahnya dengan memberikan semangat bagi para mahasiswa ITS agar mampu berkembang dan bersaing di dunia. Ia juga mengingatkan akan pentingnya cinta terhadap tanah air. “Indonesia adalah negara dengan suku yang beragam, jadi mari menjaga persatuan dan kesatuan karena hal ini yang akhir-akhir ini mulai luntur,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS Dr Machsus ST MT mengatakan, tantangan revolusi industri salah satunya adalah penggunaan SDM, khususnya di Jawa Timur ini. ITS sendiri ingin berkontribusi dalam menangani permasalahan tersebut. “Oleh sebab itu, kami mengundang Bu Khofifah sebagai gubernur terpilih supaya bersama membangun Jawa Timur lebih baik, khususnya bidang yang berhubungan dengan teknologi,” jelas Machsus.
Menurut Machsus, salah satu permasalahan SDM di Jawa Timur maupun di Indonesia yakni kependudukan. Dengan bonus demografi, di mana jumlah usia produktif lebih banyak dari usia tua, jika tidak ada lapangan pekerjaan maka dampaknya mengalami beban demografi. “Solusinya yakni bagaimana penduduk yang besar memiliki keterampilan, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan,” ujar Machsus. (qin/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di