Ketua Pelaksana SCW 2018, Genie Anggita(Kiri), Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Ir Wawan Rusiawan MM (Tengah), Sekretaris ITS, Dra Agnes Tuti Rumiati MSc(Kanan) berfoto bersama pada pembukaan Creative Week 2018

Kampus ITS, ITS News – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia kembali menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya dalam gelaran Suroboyo Creative Week (SCW) 2018. Kegiatan ini dihelat sebagai upaya untuk mengkolaborasikan dan membangun ekonomi kota melalui sebuah gagasan kreatif terutama dalam bidang industri.

Tahun ini, Suroboyo Creative Week 2018 mengangkat tema Theater of Mind. Menurut Ketua Pelaksana Suroboyo Creative Week 2018, Genie Anggita, tema ini dipilih sebagai bentuk pencerminan dari semangat keberagaman dan kolaborasi kerja sama yang menjadi bagian penting dari industri kreatif. “Adapun rangkaian kegiatan Suroboyo Creative Week 2018 ini antara lain Master Class yang telah dilangsungkan sejak 24-26 Oktober 2018 kemarin, Creative Talk, Exhibition, dan Bussines Card Festival,” ujarnya pada pembukaan Creative Talk, Minggu (28/10).

Sementara itu, Sekretaris ITS, Dra Agnes Tuti Rumiati MSc yang mewakili Rektor ITS mengatakan bahwa saat ini ITS sendiri sedang gencar membina pemerintah daerah, sekolah ataupun Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam bidang industri kreatif. “Selain itu, sebagai bentuk keseriusan ITS dalam membangun industri kreatif di Indonesia, nantinya pada tanggal 10 November mendatang di ITS juga akan diresmikan Pusat Unggulan Inovasi (PUI) yang bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),” ujar dosen Departemen Statistika ITS itu.

Lebih lanjut, berbicara mengenai peluang industri kreatif, Agnes sapaan akrabnya mengatakan, di era revolusi industri 4.0 peluang industri kreatif sangat besar. Hal ini dihubungkan dengan adanya era digital yang mana lebih mudah mempertemukan antara pembuat dan penikmat industri kreatif. “Oleh karena itu, tuntutan kreativitas saat ini tak hanya sekedar memunculkan kekaguman tetapi mampu menghasilkan nilai,” tuturnya.

Sekretaris ITS, Dra Agnes Tuti Rumiati MSc pada pembukaan Creative Talk Surabaya Creative Week (SCW) 2018 bertempat di Dyandra Convention Center Surabaya

Hal senada juga diutarakan Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif BEKRAF, Ir Wawan Rusiawan MM, yang menyampaikan tiga poin utama dalam merintis industri kreatif. Poin tersebut yakni pelaku industri kreatif harus mampu menghasilkan sesuatu yang baru, bermanfaat atau bernilai, dan mampu membuat orang lain berdecak kagum. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa industri kreatif saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan pengangguran.

Ia pun berharap, melalui kegiatan Suroboyo Creative Week 2018 ini, iklim industri kreatif di Indonesia semakin baik sehingga kedepannya akan memunculkan banyak lapangan pekerjaan. “Maka dari itu, tak hanya peran dari seorang desainer saja yang dibutuhkan dalam industri kreatif tetapi juga kolaborasi dan komitmen dari banyak pihak untuk menunjang hal tersebut,” tegasnya.

Kegiatan Creative Talk ini kemudian diisi dengan rangkaian forum diskusi yang mengangkat tema Design Thinking, Think Globally, Act Locally dan Creative Business. Dalam forum diskusi tersebut dihadirkan sembilan pembicara dalam skala nasional maupun internasional seperti Risma Suherja dari Hompimpa Animation, Akbar Maulana dari LYZ Visual, Galih Mulya dari Embara Films, Muhammad Tri Hariyanto dari TUI Singapore dan lain-lain.

Bersamaan dengan Creative Talk ini diadakan pula kegiatan Exhibition yang menampilkan 15 tenan dengan karya-karya dari perguruan tinggi, industri dan komunitas. Selain itu, terdapat juga Bussines Card Festival yang menampilkan instalasi 400 kartu nama dari pelaku industri kreatif di Surabaya sebagai area berjejaring dan bertukar informasi. (jun/owi)

Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif BEKRAF, Ir Wawan Rusiawan MM pada pembukaan Creative Talk Surabaya Creative Week (SCW) 2018 bertempat di Dyandra Convention Center Surabaya