Opini, ITS News – Salah satu kekayaan terbesar Indonesia adalah keberadaan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya. Kampus yang didirikan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 ini telah mampu memproduksi sumberdaya manusia yang mampu mewarnai, memberikan kontrubusi, mengabdi untuk kemajuan bangsa dan negara. Fakta inilah yang mengatakan bahwa kemajuan ITS akan menentukan kemajuan bangsa. Jika ITS gemilang, maka Indonesia akan gemilang. Jika ITS berkualitas, maka Indonesia juga akan berkualitas. Disinilah pentingnya keberadaan ITS untuk kemajuan bangsa ini.
Untuk itu, dibutuhkan strategi yang komprehenship untuk memacu dan menata ITS agar unggul di segala lini. Keunggulan ITS bisa dipacu dan dikelola dengan baik dan rapi apabila hadir semangat untuk maju secara komunal bagi seluruh civitas akademika ITS. Semangat unggul bersama akan mampu menghadirkan energi yang luar biasa bagi ITS, karena hal ini akan menghadirkan semangat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas. Jika ini dimiliki dan ditanamkan, maka bukan hal yang mustahil ITS akan unngul dan selalu menjadi yang terdepan.
Semangat untuk terdepan secara bersama harus dipelihara terus menerus sehingga mampu membawa dampak pada tumbuhnya kualitas ITS dan output yang dihasilkan ITS semakin bagus untuk memberikan warna terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang demikian merupakan modal untuk menata ITS untuk selalu unggul dan menjadi yang terdepan. Pengaruh kemajuan ITS terhadap kemajuan bangsa sangatlah signifikan. Maka strategi untuk memacu ITS menjadi yang terdepan sangat dibutuhkan.
Pacu Kerja 4.0
Menyikapi kedatangan revolusi industri 4.0, maka kerja 4.0 untuk mengelola ITS harus diaplikasikan. Kerja 4.0 makasudnya adalah kerja yang berorientasi pada dampak (outcome based). Tentunya bukan hanya hasil yang menjadi target utama, namun seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dari hasil tersebut. Pada kerja 4.0, maka harus ada visi yang kuat dan jelas serta terukur yang menjadi dasar utama. Bahkan visi tersebut harus mampu diterjemahkan dalam tahapan-tahapan teknis yang berkesinambungan secara cepat, jelas dan terukur.
Dengan menerapkan kerja 4.0, strategi harus diimplementasikan dengan baik. Strategi untuk menjadi ITS yang terdepan adalah: Pertama, Kolaborasi. Pada konteks ini,ITS tidak bisa sendiri. Kolaborasi harus dilakukan dengan Industri, kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah serta kolaborasi dengan perguruan tinggi baik nasional dan international, Disinilah ada penguatan networking dan bisa melakukan berbagai peluang yang ada. “Kehadiran” ITS pada industri, pemda-pemda, dan perguruan tinggi lain akan membuka peluang besar untuk ITS dalam mengembangkan diri.
Kedua, Unggul. Pada tahap ini, ITS harus memacu terus keunggulan-keunggulan mulai unggul di sisi kualitas lulusan yang match dengan industri dan kebutuhan pasar, keunggulan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, pendidikan profesi, program double/joint degree, Pasca Sarjana, penguatan world class university (WCU), inovasi, riset, publikasi, prestasi mahasiswa, infrastruktur sarana dan prasarana, infrastruktur IT, penguatan laboratorium, internationalisasi, penataan SDM serta unggul pada kerapian manajemen dan organisasi. Selain itu, keunggulan lain di ITS harus dipacu dengan semangat kepahlawanan.
Ketiga, Mandiri. Disinilah ITS sebagai PTNBH harus berperan menguatkan kemandirian untuk berkembang, baik secara akademik maupun non akademik. Memperkuat revenue generation merupakan langkah yang harus diimplementasikan. Penguatan technopark, penguatan sinergi dg industri dan pemda serta instansi lainnya.
Keempat, Sejahtera. Pada konteks ini, sejahtera menjadi efek positif dari berjalannya sebuah tujuan dan cita-cita mulia ITS. Kerja keras yang dijalani bersama akan mampu melahirkan kesejahteraan yang dinikmati bersama civitas akademika ITS.
Implmentasi kerja 4.0. harus melewati tahapan-tahapan teknis yang berkesinambungan secara cepat, jelas dan terukur, dilandasi semangat maju bersama akan mampu menjawab tantangan perubahan dan mampu membawa ITS pada cita-cita yang diharapkan. Dengan kerja 4.0, ITS akan menjadi unggul disegala lini serta inovatif dan kreatif dan tentu menjadi yang terdepan.
Dr. Badrus Zaman
Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS
Bakal Calon Rektor ITS 2019-2024
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)