ITS News

Kamis, 14 November 2024
06 November 2018, 16:11

Persembahan ITS yang Unggul untuk Negeri

Oleh : itsmis | | Source : -

Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA, Guru Besar Departemen Teknik Material ITS

Opini, ITS News – ITS saat ini telah bertatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), ini merupakan status tertinggi versi Perguruan Tinggi di Indonesia. Sebelum tahun 2008,  ITS masih sebagai PT satuan kerja kemudian menjadi PT Badan Layanan Umum (BLU) ditahun 2008 di mana pengelolaan Keuangan ITS menjadi BLU.

Sejak 2015, status ITS menjadi PTN BH dianggap sudah mampu mengelola kegiatan akademiknya dan dianggap Mandiri, sehingga ITS mampu membiayai operasionalnya. Setelah menjadi PTNBH maka ITS harus naik kelas menjadi PTN yang berkelas Internasional (World Class University/WCU) secara bertahap mulai dari menjadi Research and Innovative University ditahun 2025 sampai menjadi Entrepreneural University di tahun 2035.

Untuk bisa dikatakan ITS berkelas Dunia dan menjadi Universitas Riset dan Inovasi syaratnya adalah ITS harus berada di peringkat kurang dari 500 top dunia. Saat ini Ranking ITS menurut versi QS Asia University Ranking berada diperingkat 229 dan untuk peringkat dunia masih berada diatas 800 (801 – 1000) menurut QS World University Ranking. Target ITS menjadi kurang dari 500 dalam waktu 6 tahun merupakan sesuatu yang besar dan berat. Oleh karena itu ITS harus memiliki breakthrough yang extraordinary karena semua perguruan tinggi sama-sama bergerak menuju perguruan tinggi berkelas dunia (WCU).

Agar ITS bisa mendahului perguruan tinggi yang lain maka ITS harus memiliki percepatan yang lebih tinggi, harus menggunakan unusual method. Kalau ITS dikelola biasa-biasa saja maka akan berada pada posisi yang relatif tetap terhadap perguruan tinggi yang lain. Kita lihat negeri Panda yang memprogramkan 5 perguruan tingginya di urutan top 10, lalu 12 perguruan tinggi nya di top 20 dan 30 perguruan tingginya di top 100 pada QS Asia University Rangking, dan berhasil. Itupun atas campur tangan pemerintah Tiongkok yang mengguyur pendanaannya. Untuk World University Ranking 2019 Tiongkok menargetkan 6 PT masuk dalam Top 100 dan 21 PT masuk dalam Top 500. Artinya kitapun juga bisa, asal ada inovasi, kreativitas, breakthrough, dan kerja unusual.

ITS adalah perguruan tinggi yang sudah mapan, dengan sumber daya manusia maupun fasilitas yang telah memadai, manajemen pengelolaan yang kuat, ICT  yang mapan, jadi ITS tinggal diluncurkan saja oleh para pengelolanya secara sinergis antar civitasnya.  Saat ini ITS tinggal tancap gas…bablas melampaui yang lain…Sebagai Perguruan tinggi yang unggul dari segala aspeknya maka pimpinan ITS harus mampu meramu, menggabungkan potensi yang ada untuk menjadikan ITS bisa tampil secara internasional sebagai salah satu perguruan tinggi WCU di Indonesia.

Para doktor dan profesor ITS dengan peralatan laboratorium-nya pasti mampu menciptakan riset-riset yang berkualitas internasional, mampu memproduksi paper-paper terindeks,  yang akan mengungkit jumlah dan kualitas jurnal ITS. Pembenahan akademik ITS dengan membuka program kelas internasional, dan kelas regular dengan beberapa mata kuliah berbahasa Inggris akan mendongkrak reputasi ITS.

Namun internasionalisasi ini harus diimbangi dengan kucuran dana investasi yang kuat pula. ITS butuh mahasiswa asing, dosen asing, untuk tujuan ini. Konsekuensinya harus dibuat pula asrama untuk mahasiswa dan dosen asing, UPT bahasa harus dikembangkan, mahasiswa reguler harus dipacu kemampuan bahasa inggrisnya. Proyek Internasionalisasi di Malaysia ditargetkan tahun 2025 ada 250 ribu mahasiswa asing dimana saat ini sudah ada lebih dari 150 ribu mahasiswa asing disana. Di Australia per Agustus 201, ada 708.350 mahasiswa asing tercatat memberikan sumbangan devisa sebesar Aus $28,6 Milyar..! Tiongkok menargetkan 2020 sebanyak 500.000 mahasiswa asing.

Untuk peningkatan sumber dana ITS dengan daya finansialnya dan daya insannya sudah bergerak untuk menggulirkan potensi bisnisnya. ITS akan mampu memperoleh sumber dana dari usaha memberdayakan para dosennya yang sebagian besar bergelar doktor dan profesor yang bisa memberikan konsultasi teknik, mengajar pada kursus singkat keteknikan dan mengeluarkan sertifikat kompetensi untuk para teknisi di industri. Aset ITS berupa lahan, alat lab bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam pengujian-pengujian material teknik maupun pengujian kimia.

Saat ini, ITS juga telah memiliki Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (SKO), Mechatronics and Industrial Automation (MIA), dan Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (KEKAL). PUI-PUI inilah yang akan menjembatani riset-riset ITS menjadi produk hilir yang bisa diperdagangkan. Dari beberapa PUI bisa dibentuk Science-Technology Park (STP). Di negara maju STP dimanfaatkan pula sebagai rumah pamer yang dikomersialkan bagi pengunjung. ITS perlu mengembangkan koperasi dan swalayan yang mampu melayani kebutuhan sehari-hari bagi semua civitasnya dan juga masyarakat sekitar. Posisi ITS yang kini di tengah kota memungkinkan untuk dibuat hotel ITS, apalagi setiap wisuda dan acara acara nasional selalu banyak tamu dari luar Surabaya yang membutuhkan akomodasi yang dekat.

Di Wilayah Indonesia Timur, ITS memiliki peran sebagai pembina perguruan tinggi lain baik PTN maupun PTS. ITS tidak boleh hebat sendirian, ITS harus membangun jejaring dengan stakeholder. Inovasi dan kreativitas ITS harus dikembangkan secara nyata. Kerja sama dan sinergi diberdayakan dengan semua faktor pengungkit.  Dengan semua potensi yang ada pasti ITS bisa berkembang lebih mapan, hebat, unggul, dan bisa berperan sebagai menara gading yang menyinari sekitarnya. In sha Allah…

Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA
Guru Besar Departemen Teknik Material ITS
Rektor Pertama Institut Teknologi Kalimantan (ITK) 2014-2018

Berita Terkait