Kampus ITS, ITS News – 30 persen Top Fortune 500 Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) Chief Executive Officer (CEO) dulunya adalah sales. Hal ini diungkap oleh Eko Handoko Pratilo ST, alumni Departemen Teknik Industri (TI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam kuliah umum KuliTalks, Jumat (10/11). Dalam Kuliah tamu ini, Eko mengupas habis potensi posisi sebagai sales yang masih sering dianggap remeh tapi menyimpan potensi yang sangat besar.
Berlokasi di Auditorium Sinarmas, Original Equipment (OE) Sales Manager PT. Bridgestone Tire Indonesia ini mengungkapkan profesi sales sampai saat ini masih kurang diminati oleh pencari kerja. “Mereka menganggap bahwa profesi sales hanya berupa pekerjaan dari pintu ke pintu dan atau cuma sebagai buruh perusahaan. Padahal sales merupakan garda terdepan penentu kesuksesan perusahaan itu sendiri,” jelas pria yang menyebut dirinya sebagai tukang tambal ban ini.
Dari segi prospek kerja sendiri, profesi sales tak lekang oleh waktu karena setiap pekerjaan pasti memerlukan sosok penjual di perusahaannya. Lebih lanjut, pria yang sejak dulu berkecimpung di perusahaan spare part otomotif ini menjelaskan jika profesi sales itu selalu ada dan ia selalu bertransformasi. “Di era digital ini, sales sudah menggunakan teknologi dalam pemasaran dan penjualannya, contohnya saja e-commerce,” ungkap pria yang akrab disapa Eko ini.
Eko juga menjelaskan kepada mahasiswa TI bahwa sales b-to-b atau business-to-business sangat memerlukan keilmuan TI itu sendiri. Karena pada dasarnya sales tidak hanya dituntut untuk mampu menjual namun juga mengetahui betul mengenai permintaan pasar dan melakukan strategi pemasarannya.
Jika terdapat permasalah produk pada klien, maka tugas sales-lah sebagai informan memberitahukan kepada perusahaan. Lalu bersama mencari tahu sebabnya dan memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan. Hasil dari investigasi dan perundingan tersebutlah yang akan disampaikan oleh perusahaan kepada konsumen melalui sales. Dengan informasi ini, sales memiliki peran penting dalam menjembatani perusahaan dengan klien.
Seorang sales dituntut bukan hanya just sale tapi juga memprediksi dan mengetahui betul mengenai konsumen dan pasar seperti apa yang diinginkan, apa yang kita miliki. “Sales harus mampu memanfaatkan berbagai variabel untuk merumuskan atau memutuskan sesuatu. Karena pada dasarnya ia harus tahu semuanya,” jelasnya.
Informasi yang luas dan mendalam baik pada pasar, konsumen, maupun perusahaan yang dimiliki oleh sales ini menjadikan peluang seorang sales untuk menjadi CEO sangatlah besar. “Contohnya saja Howard Schultz, sang CEO Starbucks dan Rick Goings, si juragan Tupperware,” pungkasnya.
KuliTalks ini sendiri merupakan kegiatan sharing informasi dan pengalaman dunia kerja sekaligus menjadi ajang reuni alumni angkatan 2000 dan dosen TI yang bertepatan pada Dies Natalis 58 ITS. Acara ini mengangkat berbagai kisah para pekerja dari berbagai bidang di perusahaan. Mereka menyebut para narasumber ini dengan panggilan unik berupa kuli ataupun tukang, diantaranya tukang instalasi listrik, penjual permen, penjual es limun, tukang tambal ban, dan sebutan kuli lainnya. (mia/gol)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di