Kampus ITS, ITS News – Ketika biasanya para mahasiswa berpakaian rapi dan sopan dalam mengikuti ujian, beda halnya dengan ujian pada Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Puluhan mahasiswa semester akhir uniknya diwajibkan oleh pihak Departemen Siskal untuk menggunakan kostum superhero dalam mengikuti ujian mereka, Jumat (16/11).
Penggunaan kostum ketika menjalani ujian, sebenarnya sudah menjadi tradisi di departemen tersebut. Namun yang membedakan pada bulan November tahun ini ialah tema yang ditentukan yaitu mengenai pahlawan super, baik nasional maupun internasional.
Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS, Dr Eng Muhammad Badrus Zaman ST MT menjelaskan bahwa penggunaan kostum pahlawan super tersebut dipakai bukan tanpa memiliki arti apapun. Pasalnya, selain untuk memperingati hari pahlawan yang bertepatan pada bulan November, dengan menggunakan kostum superhero tersebut mahasiswa diharapkan dapat memiliki jiwa-jiwa pahlwawan super yang saat ini dibutuhkan.
Pria yang kerap disapa Badrus tersebut juga menjelaskan, penggunaan kostum superhero tersebut tidak bisa hanya dipandang sebagai ketidakformalan dalam suatu ujian. Akan tetapi penggunaan kostum pahlawan super ini juga berhubungan dengan mata kuliah yang diujikan yaitu desain IV. Dimana pada mata kuliah ini sangat berhubungan kuat dengan perancangan sistem perkapalan keseluruhan. “Sehingga sangat diperlukan jiwa kepahlawan yang kuat yaitu jiwa kerja keras dan pantang menyerah dalam merancangnya,” ungkap pria kelahiran Banyuwangi tersebut.
Badrus juga menambahkan, tidak hanya hal itu saja, jiwa kepahlawanan harus dikolaborasikan dengan jiwa-jiwa milenial pada diri mahasiswa masa kini. Sehingga ide-ide kreatif dan semangat kepahlawanan dalam diri mahasiswa bisa bernilai positif. Kata Badrus, jiwa pantang menyerah juga diharapkan terbentuk dalam diri mahasiswa pada ujian ini, seperti pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. “Tujuannya, mereka mahasiswa tidak mudah putus asa dalam melakukan inovasi-inovasi dunia kemaritiman,” ujarnya.
Pria lulusan Kobe University Jepang tersebut juga mengatakan bahwa, dunia kemaritiman dalam ke depannya akan menghadapi tantangan yang cukup serius. Tantangan yang pertama ialah bagaimana cara untuk merumuskan inovasi-inovasi maritim. Selain itu juga mengenai bagaimana memaksimalkan potensi mahasiswa dalam mengembangkan teknologi maritim yang diterapkan pada masyarakat.
Namun menurutnya, juga tidak lupa dengan tantangan terhadap diri sendiri, seperti dalam menghadapi rasa kemalasan yang sering muncul pada diri manusia. Dan juga salah satu tantangan yang muncul zaman sekarang, yaitu mengenai bagaimana menyatukan inovasi kemaritiman dengan teknologi digital. Khususnya pada era revolusi industri 4.0 ini. “Oleh karena itu, sosok-sosok jiwa kepahlawanan sangat diperlukan,” tandasnya Badrus. (HUMAS ITS/sof)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi