Rektorat ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Community and Technological Camp (CommTECH) Integrated Initiative 2018. Mengusung tema Preparing Yourself to Embrace Globalization, sub acara CommTECH yang berlangsung selama enam hari mulai Kamis (15/11) ini secara diadakan untuk partner khusus ITS dalam usaha menggalakan internasionalisasi.
Partner khusus ITS yang dimaksud adalah mahasiswa dari berbagai universitas yang tegabung dalam konsorsium Eastern Part of Indonesia University Network (EPI-UNET), partner ITS yang tergabung dalam Pelatihan dan Penguatan Kantor Urusan Internasional (PPKUI). Serta empat puluh dua mahasiswa ITS yang berasal dari Timor Leste.Kegiatan ini dilaksanakan untuk membuka wawasan mengenai globalisasi dan internasionalisasi.
Dalam acara, ditekankan bahwa Internasionalisasi dan globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari. “Artinya, seiring berkembangnya teknologi, tidak akan ada lagi batas antar negara. Kedua hal ini juga merupakan salah satu dampak dari datangnya era revolusi industri jilid empat. Kompetisi antar negara dalam berbagai bidang tidak dapat dihindarkan,” ujar Dr rer nat Ir Maya Shovitri MSi, selaku Deputy Director of ITS International Office for Admission and Mobility dalam sambutannya.
Perempuan yang akrab disapa Maya ini mengungkapkan persiapan yang matang perlu dilakukan dalam menghadapi itu semua. “Apakah kita akan selamanya hanya menjadi pengguna teknologi dalam era revolusi industri ini? Tentu tidak. Kita harus bisa mengambil peran aktif dalam menjawab tantangan globalisasi,” terangnya.
Peran aktif yang dimaksud oleh dosen Departemen Biologi ini adalah kita harus bisa menghasilkan produk asli negeri sendiri. Produk tidak hanya berupa barang, namun bisa berupa ilmu yang dituangkan dalam bentuk penelitian dengan skala internasional. “Sehingga, kita tidak hanya berperan sebagai penikmat produk teknologi, tetapi dapat memberikan kontribusi dalam pengembangannya,” jelasnya.
Namun, kemampuan lain diperlukan untuk mengiringi langkah menjawab tantangan tersebut. Mahasiswa harus bisa mempersiapkan diri menjadi pribadi dengan kemampuan yang dibutuhkan pada era ini. Salah satunya adalah menghancurkan batasan dalam mengembangkan kemampuan diri, yaitu kemampuan berbahasa Inggris. “Hanya karena Bahasa Inggris kita belum mumpuni, jangan sampai hal itu menghambat kita untuk terus bergerak maju. Be brave, be confident (Jadilah berani, jadilah percaya diri, red),” tegasnya.
Untuk itu, selama enam hari, peserta akan dilatih untuk membuat motivation letter serta curriculum vitae yang baik, serta membuka wawasan peserta mengenai internasionalisasi. Hal ini nantinya akan berguna dalam proses internasionalisasi peserta seperti mendaftar program pertukaran pelajar.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat mengamati dan menyelesaikan permasalahan mengenai internasionalisasi di universitas asal mereka masing-masing, serta dapat mengembangkan kemampuan diri dalam menjawab tantangan globalisasi. Tidak hanya itu, kegiatan ini diharapkan dapat membina kerjasama antar anggota konsorsium EPI-UNET dan PPKUI dalam menghadapai tantangan global dan internasionalisasi dimasa yang akan datang. (aje/gol)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di