Kampus ITS, ITS News – Berawal dari keinginan membuat media hiburan yang interaktif, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang aplikasi permainan bernama Clean Rush. Aplikasi permainan ini berfungsi sebagai media untuk menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan bagi penggunanya.
Mereka adalah Renaldi Wahyudiono, Dicky Muhammad Priangga, dan Nur elviana Djahabiyyah yang tergabung dalam Tim Reinkarnasi. Dilatarbelakangi kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, tim ini berhasil menyuguhkan aplikasi permainan yang mengajarkan peduli lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. “Kami ingin menanamkan kepedulian yang tinggi pada lingkungan,” ujar Renaldi.
Renaldi menambahkan, lantai rumah lebih banyak mengandung kuman dan bakteri dibandingkan tempat sampah. Untuk itu, mereka juga mengusung konsep membersihkan lantai pada aplikasi permainan yang dikembangkannya. “Selain membuang sampah, pengguna juga ditantang untuk membersihkan lantai,” tutur mahasiswa Teknik Informatika itu.
Dalam aplikasi yang dirancang selama tiga bulan ini, pemain dituntut untuk membersihkan suatu ruangan dengan cara mengambil sampah dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan. Kemudian, untuk membersihkan lantai pemain harus menggeser lantai bersih ke lantai kotor secara satu arah. “Pemenangnya adalah yang dapat menyelesaikan 33 level pada permainan ini sesuai dengan waktu yang ditentukan,” tambah mahasiswa kelahiran Malang ini.
Selain itu, ia pun menambahkan, pengguna aplikasi permainan ini ditargetkan untuk remaja usia 12 hingga 18 tahun. “Sederhana saja, kami merasa ini adalah usia yang tepat untuk menanamkan kedisiplinan,” tutur mantan Kepala Departemen Media Informasi Himpunan Mahasiswa Teknik Computer-Informatika (HMTC) itu.
Sempat mengalami hambatan dengan penyesuaian jadwal kuliah, ketiga mahasiswa ini tak lantas menyerah. Didorong oleh keinginan untuk terus belajar, tim Reinkarnasi ini pun menyertakan aplikasi permainan edukatif ini pada Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2018. “Kami bersyukur dapat mengantongi medali perak dalam perlombaan tersebut sekaligus mencari pengalaman yang tidak bisa di dapatkan ketika kuliah,” ujar pria berusia 21 tahun itu sambil merekahkan senyum.
Di bawah bimbingan Nurul Fajrin Ariyani SKom MSc, Tim Reinkarnasi ingin terus berbenah dengan menyelesaikan kekurangan dari aplikasi permainan tersebut. Tim ini berencana untuk mengunggahnya di playstore agar dapat dinikmati oleh masyarakat. “Kami akan terus berusaha agar masyarakat dapat segera mencoba aplikasi permainan ini,” pungkasnya. (hen/mir)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di