Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya semakin getol mengaplikasikan teknologi untuk menunjang kegiatannya. Mengacu pada hal itu, E-Vote (pemungutan suara elektronik, red) berhasil dikembangkan untuk memudahkan proses penjaringan suara pada pemilihan rektor (Pilrek) periode 2019-2024 yang akan dilaksanakan dua hari sejak Rabu (21/11).
Sekretaris Pilrek, Dr Ayi Syaeful Bahri MT menjelaskan, sebagai kampus teknologi, ITS sudah sepatutnya mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Dengan sistem terbaru ini, proses penjaringan suara akan beralih dari pemakain kertas suara menuju sistem pemungutan suara elektronik. “Ini menjadi sejarah baru dalam proses Pilrek ITS,” sambungnya.
Dengan kemudahan akses di segala tempat, E-Vote diharapkan mampu meningkatakan partisipasi warga ITS, khususnya mahasiswa. Sebab, pada periode lalu, jumlah suara mahasiswa hanya mencapai 40 persen dari total yang terdaftar sebagai pemilih tetap. “Dengan memanfaatkan gawai tanpa harus pergi ke bilik suara, kami harap mereka semua bisa menggunakan hak suaranya,” tambahnya.
Penyelenggaraan E-Vote mengacu pada Peraturan Majelis Wali Amanat ITS No 1 Tahun 2018 tentang Pemilihan Rektor ITS. Selain itu, sistem ini dikembangkan oleh tim Teknologi dan Informasi (IT) ITS yang dikepalai oleh Dwi Sunaryono SKom MKom. “Dengan metode daring, data lebih aman dan hasilnya lebih cepat untuk diketahui,” jelas perwakilan Senat Akademik itu.
E-Vote dapat diakses melalui pilrek.its.ac.id, pemilih terlebih dulu harus masuk ke dalam system dengan nama pengguna dan kata sandi sesuai yang tertera pada Integra. Setelah itu, mereka harus membuat sebuah kata sandi yang berguna untuk mengunci hasil pilihan mereka nantinya. “Kata sandi ini untuk memastikan hanya pemilihlah yang tahu pilihannya,” tutur pria asal Bandung itu.
Pada laman tersebut, turut ditampilkan gambar 15 pendaftar bakal calon rektor (bacarek). Tak lupa dicantumkan pula biodata latar belakang pendidikan, jabatan, hingga strategi dan progam kerja. “Dengan begitu pemilih dapat membuat pertimbangan dengan benar, apalagi mereka hanya punya kesempatan satu kali untuk memilih,” tambah dosen Teknik Geofisika itu.
Pada proses ini setiap suara yang diberikan memiliki bobot masing-masing yang berbeda. Total suara mahasiswa berbobot satu, suara dosen berbot lima, dan suara tenaga pendidik berbobot tiga. Melalui penjaringan suara ini akan dipilih lima bacarek dengan nilai tertinggi yang selanjutnya akan ditetapkan tiga orang sebagai calon rektor. “Pilrek ini bukanlah ajang politik, sebab, kita memilih pemimpin yang akan membawa ITS untuk lebih baik,” pungkasnya. (hen/owi)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di