Kampus ITS, ITS News – Pada Disaster Preparedness Mapping Competition 2018 Season 3 berbasis metode digitasi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih Juara pertama. Ialah Muhammad Harissalam, mahasiswa Departemen Teknik Geomatika yang berhasil meraih prestasi sekaligus membantu memetakan daerah rawan bencana di Indonesia.
Digitasi atau lebih akrab didengar sebagai pemetaan citra satelit merupakan proses pengubahan data raster (citra satelit, red) ke dalam format digital. Pada kompetisi yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Open Street Map Indonesia ini, peserta diberikan akses pemetaan daerah rawan bencana terbaru. Daerah yang lebih dikhususkan ialah Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Peserta kemudian diberikan metode digitasi yang menggunakan System Tasking Manager di mana semua peserta akan memilih salah satu akses wilayah yang sebelumnya telah dibagi. “Jika sudah dipilih, daerah tersebut dikunci dengan sistem dan dapat mulai didigitasi menggunakan Java Open Street Map (JOSM),” ungkap pria yang akrab disapa Haris itu kepada ITS Online. Haris sendiri kemudian memilih untuk memetakan Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Haris menceritakan awal mula keikutsertaannya adalah untuk menyalurkan minat dan keterampilan yang ia peroleh dari bangku kuliah. Haris pun tambah bersemangat ketika mengetahui hasil dari kompetisi akan digunakan pemerintah dalam menentukan keterpaparan bencana dan mengatasi masalah setelahnya. Kendati ini adalah sebuah kompetisi, timpal Haris, semua peserta secara tidak langsung sudah turut membantu mitigasi bagi daerah rawan di Indonesia.
Melalui kompetisi ini, Haris berharap agar masyarakat umum dapat melakukan aksi nyata serupa sehingga dapat membantu proses mitigasi bencana. Menurutnya, ilmu pemetaan sendiri bisa dipelajari secara otodidak lewat internet. Namun yang terpenting adalah menumbuhkan rasa peduli dan aksi nyata untuk korban bencana. “Dengan kompetisi seperti ini, saya harap pemerintah mendukung kegiatan partisipatif yang melibatkan masyarakat umum pada mitigasi bencana,” pungkas Haris. (dik/owi)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di