ITS News

Selasa, 19 November 2024
24 Januari 2019, 11:01

UPT Bahasa Bekali Tendik ITS Sambut Visitasi AUN-QA 2019

Oleh : itsmis | | Source : -

Para pengajar UPT Bahasa bersemangat membekali kemampuan Bahasa Inggris bagi tenaga kependidikan di ITS.

Kampus ITS, ITS News – Dari tahun ke tahun ITS terus melakukan perbaikan dan berproses dengan berbagai program internasionalisasi. Tidaklah mudah atau secara tiba-tiba untuk menjadi World Class University. Banyak variabel pendukung yang dibutuhkan, karena menyangkut ide, program, pelaksanaan, dan siapa yang melaksanakan.

Dalam waktu dekat ITS akan mendapatkan visitasi dari Asean University Network-Quality Assessment (AUN-QA). AUN-QA  merupakan badan sertifikasi internasional terhadap pendidikan tinggi. Dengan adanya AUN-QA visit ini keuntungan bagi ITS di antaranya adalah diakui secara internasional bahwa kualitas pendidikan tinggi ITS setara dengan pendidikan tinggi di ASEAN. Selain kitu, lulusan ITS juga diakui kemampuannya oleh pengguna lulusan ASEAN, serta mahasiswa ITS dapat melakukan proses pendidikan melalui transfer kredit di berbagai universitas di ASEAN.

Salah satu kebutuhan untuk memperlancar jalannya kunjungan dari assessor AUN adalah kebutuhan alat komunikasi dalam bahasa global, yaitu bahasa Inggris. Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan bahasa Inggris menjadi salah satu variabel yang memiliki pengaruh positif dalam pencapaian proses World Class University. Dalam hal ini UPT Bahasa dan Budaya mendapatkan tugas untuk membekali para tenaga kependidikan (tendik) ITS dengan bahasa Inggris.

Ratna Rintaningrum, Ph.D sebagai Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS menjelaskan bahwa unit yang dipimpinnya sudah tiga kali mendapatkan tugas membantu pelatihan bahasa Inggris AUN mulai tahun 2016. Pelatihan dipusatkan di unit tersebut dengan mempertimbangkan bahwa fasilitas-fasilitas kelas yang didesain untuk ‘bahasa’ sudah dipersiapkan di unit tersebut. Selain itu juga agar pembelajar bahasa bisa fokus dan memahami bahwa mereka memang sedang menjalani pembekalan bahasa Inggris ‘kelas persiapan AUN’.

Ratna Rintaningrum, PhD saat memberikan materi kepada para tendik ITS.

Ratna menambahkan, pembekalan bahasa Inggris bagi para tendik ITS lebih difokuskan pada kelancaran berkomunikasi, karena itulah yang mereka butuhkan. Oleh karena itu yang dilakukan oleh UPT Bahasa adalah memberikan materi yang berhubungan dengan office conversation, seperti halnya job description, professional development program, SOP, working load, dan future idea yang akan dilakukan sebagai seorang tendik sehingga mereka bisa berkontribusi nyata untuk organisasinya.

“Kelas persiapan AUN ini tidak asal desain. Karena sebagai tuan rumah tempat ‘pembekalan’, kami juga berjibaku membuat program khusus untuk kelas AUN, mulai mempersiapkan handbook, para tutor, setting kelas-kelas pembelajaran, dan metode mengajarkannya. Prinsip kami adalah membantu langsung terhadap kebutuhan tendik dalam berkomunikasi sehingga mereka percaya diri untuk berbicara dalam bahasa Inggris,” imbuh Ratna.

Dalam mengajar diterapkan berbagai macam metode, seperti halnya working independently, in pair, dan in group sehingga mereka memiliki kesempatan untuk praktek berbicara on the spot. Selain itu untuk merangsang mereka berbicara, para pembelajar dikondisikan seolah-olah mereka berbicara dengan assessor, jadi mulai awal cara mengekspresikan (how to say) dalam bahasa Inggris diarahkan fokus pada kebutuhan masing-masing pembelajar. “Sehingga mereka ‘get feeling’ diawal, sebelum AUN sesungguhnya datang. Jadi kita tidak hanya membantu bahasa saja, tetapi ada kendaraan lain yaitu ‘mental’ yang positive untuk berbicara dalam bahasa Inggris,” imbuh Ratna.

Suasana pembelajaran kelompok di UPT Bahasa dan Budaya ITS.

Peserta pun diberitahu untuk menjawab dengan penuh percaya diri. Di kelas, mereka harus berbicara nyaring, untuk melatih lafal, rahang tidak kaku, mereka bisa mendengar suaranya sendiri, dan diserap, disimpan otak, yang lambat laun terjadi otomatisasi. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah membantu fluency atau kelancaran mereka. Ada beberapa tahap yang dilakukan sampai peserta bisa berbicara nyaring. Mereka dikondisikan serius, tetapi tetap menyenangkan, yaitu diberi contoh-contoh pertanyaan, dan cara meresponnya dengan ilmu bahasa.

“Di awal mereka kita kenalkan dengan beberapa pertanyaan dengan ditayangkan melalui LCD agar familiar. Untuk menjawab pertanyaan, tidak dilakukan dengan serta merta, tetapi bisa melalui sebuah game. Jadi mereka tertawa-tawa sendiri, kadang membenarkan temannya, kadang juga mencandai temannya, tambah Ratna. Bahkan kalau mereka kesulitan, mereka dibantu langsung dengan pattern-pattern ‘how to say it”, dan hal ini ya ilmu ‘bahasa’ yang ditonjolkan,” ujar Ratna menjelaskan. “Ternyata bantuan langsung membuat mereka lebih bersemangat. Mereka membutuhkan short cut,” jelasnya.

Ratna menambahkan bahwa mengajar itu harus penuh filosofi, jadi ada alasan di belakangnya. Tidak asal menyuruh pembelajar melakukan banyak hal di kelas. Namun bagi Ratna, ketika pengajar mengarahkan pembelajar melakukan hal-hal tertentu, itu karena ada ekspektasi yang ingin dicapai. Dan hal itu, menurut Ratna, hanya diketahui oleh pengajarnya karena menyangkut filosofi.

Ratna Rintaningrum yang menghabiskan sebagian kehidupannya di negara barat untuk menuntut ilmu mengaku sangat senang dan penuh syukur UPT Bahasa bisa berkontribusi nyata membantu ITS mencapai cita-citanya. Ada 4 departemen yang akan mendapat assessment yaitu Departemen Matematika, Departemen Teknik Fisika, Departemen Teknik Sistem Perkapalan, dan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Program AUN di UPT Bahasa berjalan lancar berkat kegigihan dan semangat tendik UPT Bahasa yang berusaha menyukseskan AUN Visit 2019. Ia berharap ke depan agar program pembekalan bahasa Inggris ini berjalan lebih semarak. (*)

Modul pembelajaran bagi tendik yang disiapkan UPT Bahasa untuk menyongsong visitasi AUN.

Berita Terkait