ITS News

Selasa, 19 November 2024
27 Februari 2019, 21:02

Mahasiswa ITS Inovasikan Pendistribusian Gas dalam Konferensi Internasional

Oleh : itsmis | | Source : https://www.its.ac.id/

Tim ITS saat pemberian penghargaan (awarding) pada International Indonesia Gas Conference and Exhibition

Kampus ITS, ITS News – Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam gas yang melimpah dengan fasilitas penunjang distribusi gas ke segala daerah yang masih kurang memadai. Untuk itu sejumlah mahasiswa ITS mendesain kapal yang mampu membawa gas dalam bentuk terkompres atau compressed natural gas (CNG) ke berbagai pulau terpencil di Indonesia. Karya itu pun membawa mereka diundang dalam pameran pada International Indonesia Gas Conference and Exhibition 2019 di Jakarta, Selasa (19/2) lalu.

Kekayaan sumber gas di Indonesia memang cukup berlimpah. Dari 17 kali pengeboran, perbandingan perolehan gas dengan minyak bisa mencapai 15 banding 2. Namun kekayaan ini tidak ditunjang dengan kemampuan pendistribusian yang memadai. Faktor geografis serta ekonomi menjadi sebab utama dari kendala ini, mengingat Indonesia adalah sebuah negara kepulauan. “Selain itu, pengolahan gas harus melewati beberapa tahapan panjang untuk sampai ke masyarakat,” jelas Abhista Danis Wara, salah satu anggota tim.

Abhista dan kedua rekannya, Pandhu Dirga Pratama dan Adjie Bimo Ananto pun merancang sebuah kapal dengan kedalaman kapal yang tercelup air (draught) rendah agar dapat berlabuh di pesisir. Selain itu, inovasi utama yang dicetuskan oleh mahasiswa kampus pahlawan ini berada pada konsep bejana penyimpanan gas CNG. Dengan konsep rancangannya, bejana ini mampu menjaga tekanan gas untuk didistribusikan.

Adapun, hingga saat ini pendistribusian gas masih banyak dalam bentuk cair atau liquefied natural gas (LNG) daripada CNG. Karakter gas yang lebih mudah dicairkan daripada dijaga tekanannya membuat langkanya teknologi pendistribusian dalam bentuk CNG.

Konsep transportasi pendistribusian gas ini pun mendapat apresiasi berbagai pihak. Bahkan, Salis Subhi Aprilian, CEO Digital Energy Asia (DEA) tertarik dengan konsep ini dan menawarkan adanya kerjasama untuk ke depannya. ”Hanya saja kami disarankan untuk membuat volume bejana dari ukuran kecil terlebih dahulu serta menciptakan teknologi kompresor yang dapat memindahkan gas dalam waktu cepat,” pungkasnya.

Konferensi tingkat internasional yang diadakan oleh Indonesian Gas Society (IGS) ini sendiri diselenggarakan selama dua hari hingga Rabu (20/2). Mengangkat tema Gas for Today and for a Sustainable Energy Future, konferensi ini dihadiri oleh beberapa perusahaan gas ternama di Indonesia dan luar negeri, seperti PT. Pertamina, PT. Pertagas dan PT. Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo). (mad/mik)

Tim ITS saat berada di International Indonesia Gas Conference and Exhibition 2019

Berita Terkait