Kampus ITS, ITS News – Sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk melakukan aktivitas domestik di dalam rumah. Lain halnya dengan hasil penelitian Dr Dahliani ST MT mengenai konsep home pada permukiman tepi sungai di Banjarmasin. Penelitian untuk disertasi doktoralnya di Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menunjukkan bahwa masyarakat di sana juga melakukan aktivitas domestiknya di luar rumah.
Dalam sidang terbuka promosi doktornya Senin (25/2) lalu, wanita yang akrab disapa Dahliani ini menyampaikan bahwa penelitian tentang permukiman tepi sungai telah banyak dilakukan. Di antaranya yaitu berfokus pada strategi penataan permukiman, struktur kota sungai, transformasi permukiman, fungsi sungai bagi masyarakatnya, dan perilaku penghuni dalam menggunakan sungai.
Namun, tambah Dahliani, dari beberapa penelitian tersebut belum ada yang mengkaji secara spesifik tentang tepi sungai sebagai used space. Used space yang dimaksud adalah terdapat hubungan aktif antara penghuni, permukiman, dan sungai.
Hal tersebut mendorong ibu dua orang anak ini untuk meneliti terkait penggunaan ruang untuk aktivitas domestik di luar rumah yang memiliki hubungan dengan permukimannya berdasarkan konsep home dan tidak hanya sebatas house.
Pasalnya, permukiman tepi sungai memiliki karakter yang khas sesuai dengan kondisi lingkungannya. Bentuk permukaan bumi serta asas keterikatan manusia terhadap tempat tinggalnya, membuat karakter bermukim masyarakat tepi sungai pun berbeda.
Dahliani menjelaskan, dalam bidang arsitektur kata home dan house memiliki perbedaan makna. “House berarti struktur atau bangunan fisik, sementara home memiliki arti yang lebih dalam. Home menyatakan tempat di mana manusia tinggal dan kata tersebut lebih memiliki hubungan emosional serta bersifat non fisik,” kata Dosen di Universitas Lambung Mangkurang (ULM) Banjarmasin itu.
Wanita berkacamata itu pun menjelaskan, penelitian ini mengambil informasi sesuai dengan keadaan di lapangan. Selanjutnya, ia olah menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi, yang merupakan studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena.
Pada akhirnya, penelitian yang membuatnya jauh dari keluarga selama lima tahun ini menunjukkan bahwa penggunaan ruang untuk aktivitas domestik tepi sungai ini tidak hanya dilakukan di dalam rumah, tetapi juga di luar rumah. Salah satu contohnya adalah elemen khas permukiman tepi sungai, seperti titian, batang, dan dermaga.
Selain itu, melalui penelitian ini pun diketahui, pendekatan konsep home menghasilkan bahwa aktivitas domestik melebur dengan aktivitas sosial. Hal tersebut disebabkan oleh aspek lingkungan fisik tepi sungai, aspek sosial dengan adanya kekerabatan, aspek nilai budaya, dan keterbukaan teritori. “Sehingga makna home bagi mereka meluas bahkan sampai ke rumah tetangga,” ungkap wanita kelahiran Banjarmasin itu.
Pada kesempatan yang sama, Dahliani dinyatakan meraih predikat sangat memuaskan dalam sidang yang dihelat di Ruang Djelantik Departemen Arsitektur. Penelitian yang dimulai sejak 2014 ini berhasil ia rampungkan dengan bimbingan Ir Purwanita Setijanti MSc PhD dan Ir Ispurwono Soemarno M Arch PhD. (rur/mir)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di