Kampus ITS, ITS News – Di era Revolusi Industri 4.0, aktivitas ekonomi dan bisnis telah berbasis pada teknologi digital yang mencakup pengolahan data menjadi informasi. Menyadari pentingnya ilmu pengolahan data tersebut, Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar kegiatan Statistics Competition (Station) 2019 yang berlangsung selama tiga hari semenjak Jumat (22/2).
Station merupakan bagian dari rangkaian acara besar Pekan Raya Statistika (PRS) yang mengadu kemampuan bidang statistika untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat dari seluruh Indonesia. Tahun ini, Station mengusung tema Statistika dalam Ekonomi Digital menuju Indonesia 4.0.
Ketua Station, Ardiansyah Setyo Pambudi, menjelaskan bahwa di tahun ini tantangan menarik bagi peserta terletak di babak final dan grand final. “Di babak penyisihan dan semi final, peserta hanya mengerjakan soal secara pilihan ganda dan uraian saja, namun untuk final dan grand final, peserta akan diperkenalkan tentang bagaimana cara mengolah data secara komputasi menggunakan perangkat lunak microsoft excel kemudian mempresentasikannya,” ujarnya sembari mengulum senyum.
Pengolahan data memang sangat penting, namun bagi Ardiansyah, penyampaian informasi terkait pengolahan data tersebut tak kalah pentingnya. “Selain mengolah data, seorang ahli statistik juga harus bisa menyajikan data secara jelas dan mudah dipahami bagi masyarakat umum, maka kami memberikan wadah untuk belajar lewat lomba infografis,” ucap mahasiswa Departemen Statistika tersebut.
Tak ketinggalan, selama siswanya berlomba, guru pendamping dapat mengikuti seminar tentang cara memahami perilaku siswa di sekolah dan diperkenalkan dengan data sains dan perannya dalam ekonomi digital. “Hal tersebut perlu disampaikan agar kedepannya lebih banyak orang yang melek akan data dan semuanya itu berawal dari seorang guru,” ungkap mahasiswa yang menginjak tahun keduanya itu.
Menyetujui ungkapan Ardiansyah, Kepala Departemen Statistika ITS, Dr Suhartono SSi MSc, berharap para guru pembimbing menjadi lebih paham tentang bidang statistika saat ini terlebih lagi tentang ekonomi digital. “Berbagai permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini sebagian besar disebabkan karena data yang belum valid dan terpercaya, maka dari itu, kita harus melek akan data,” tuturnya.
Dalam acara ini, peserta yang berhasil merebut juara pertama akan mendapatkan tiket untuk menjadi mahasiswa Departemen Statistika ITS tanpa harus melakukan tes. “Jadi bagi peserta yang mendapatkan tiketnya, bisa langsung melampirkan tiket tersebut pada jalur SNMPTN dan memilih Statistika ITS, dengan begitu mereka akan langsung diterima,” ujar Dosen sekaligus Alumni ITS tersebut. Selain Station, PRS juga mengadakan kompetisi Data Analysis Competition (DAC) yang merupakan kompetisi mahasiswa di tingkat Asia Tenggara. (sof/id)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di