Kampus ITS, ITS News – Menjadi seorang wirausahawan merupakan keinginan banyak orang. Tanpa disadari, banyak faktor yang harus diperhatikan dalam membangun suatu usaha. Hal itu disampaikan Etsa Rahma Devi saat mengisi kuliah tamu Technopreneurship di Gedung Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sabtu (9/3).
Etsa Rahma Devi merupakan pendiri salah satu pariwisata berbasis pendidikan di Indonesia, Bandung Science Center (BSC). BSC sendiri merupakan tempat berkumpulnya karya ilmuan Indonesia baik yang saat ini berkarir di dalam maupun di luar negeri. “BSC sendiri berkonsep edutainment, tujuan kami adalah dapat menginspirasi anak Indonesia lewat banyak karya putra terbaik bangsa,” jelasnya. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilannya hingga sampai posisi saat ini.
Pertama, Ia mengungkapkan bahwa banyak sekali keberuntungan yang ia alami saat membangun usahanya. Pengalaman berkarir di dunia perbankan ia manfaatkan untuk membangun relasi dengan nasabah yang berlatarbelakang sebagai pengusaha. Hal ini menunjukkan pentingnya faktor relasi atau networking dalam membangun usaha. Bahkan menurut Etsa, banyaknya relasi menjadi salah satu jalan pintas menuju kesuksesan. Ia menganggap bahwa pintar, mempunyai banyak karya, dan IPK bagus tidak akan bisa apa-apa jika tidak mempunyai relasi. “Saya sarankan ikutilah organisasi yang mengandung entrepreneur, kalian bisa bertemu dan belajar banyak pengalaman wirausahawan dari mereka di sana,” tuturnya dengan tegas.
Faktor lain yang berpengaruh membentuk wirausahawan sukses menurutnya adalah bekerja sesuai dengan hobi atau keterampilan yang dikuasai. Selain berbisnis lewat BSC, Etsa juga membangun bisnis lukis dengan media kain yang ia beri nama Etsa Tera. Bisnis itu ia bangun karena memang hobi melukis sejak kecil. Media kain pun digunakan karena menurutnya media kanvas akan memakan banyak tempat. “Saya merasa ini merupakan prospek bisnis ketika lukisan pertama saya laku hingga 100 juta rupiah,” ungkapnya perempuan asal Surabaya ini.
Faktor terakhir yang penting menurutnya adalah menjadikan wirausaha sebagai tujuan hidup. Hal itu nantinya akan mempengaruhi diri untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Tujuan hidup inilah yang juga akan menguatkan diri ketika mengalami masa sulit ataupun semangat mengendur. Dengan prinsip-prinsip yang ia pegang itu pula BSC yang dirintisnya menuai sukses, bahkan akan membuka cabang hingga di sepuluh kota di Pulau Jawa.fA
Ia pun berpesan kepada mahasiswa untuk jangan takut menghadapi resiko yang ada dalam berwirausaha. Semakin tinggi resiko yang dihadapi, maka semakin tinggi pula peluang usaha itu akan berhasil. “Dan yang terpenting, selesaikan dengan tuntas keputusan yang kalian ambil ketika memutuskan untuk menjadi wirausahawan,” tutupnya. (sep/mik)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di