Kampus ITS, ITS News – Kehadiran Fintech Lending memberikan kemudahan bagi aktivitas peminjaman uang. Produk berbasis teknologi informasi yang dibekali machine learning ini hadir sebagai solusi dari permasalahan masyarakat yang ingin meminjam uang namun tidak memiliki riwayat peminjaman. Hal ini dikupas tuntas oleh Irwan Hermawan, Relationship Manager di TrustIQ Indonesia dalam kuliah tamu Analitika Bisnis di Departemen Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jumat, (15/3).

Irwan menjelaskan beberapa alasan mengapa harus ada Fintech Lending. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank dalam kegiatan pinjam meminjam. Lalu, untuk mempercepat proses peminjaman, yang awalnya membutuhkan waktu satu minggu bisa dipercepat menjadi lima menit saja. “Selain itu, untuk mengurangi adanya renternir karena peminjaman dilakukan secara legal,” sambungnya.

Untuk menentukan resiko pada peminjam, Fintech Lending dibekali dengan machine learning. Karena algoritma machine learning dapat mempelajari lebih dari 50.000 parameter data. Algoritma tersebut dapat memilih data paling prediktif sehingga dapat menentukan kelayakan dari seorang peminjam.

Karena Fintech Lending dilakukan secara daring, masyarakat dihimbau untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi. Dengan cara masyarakat hanya menggunakan Fintech Lending legal yaitu yang telah terdaftar atau berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia. “Jika menemukan penyelenggara Fintech Lending Ilegal, diharapkan langsung melapor ke pihak berwajib,” tegas Irwan.

Selain itu, seorang peminjam harus mengetahui tujuan meminjam, besar bunga, dan kemampuan melunasi pinjaman. Kemudian, pemberi pinjaman juga harus mengetahui kualitas manajemen penyelenggara Fintech Lending dan perlunya kerjasama penyelenggara dengan lembaga asuransi. (naj/owi)