ITS News

Minggu, 29 September 2024
17 Maret 2019, 03:03

Tetap Hadiri Wisuda Meski dengan Kursi Roda

Oleh : itsrur | | Source : ITS Online

Ottidilia Nur Laily saat melaksanakan prosesi wisuda.

Kampus ITS, ITS News – Wisuda merupakan momentum yang paling bermakna bagi mahasiswa. Begitu pula untuk Ottidilia Nur Laily, salah satu wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada Wisuda ke-119, Sabtu (16/3).  Mahasiswa yang masih cedera setelah mengalami kecelakaan sepeda motor ini tetap hadir meskipun harus menggunakan kursi roda.

Otid, sapaan akrabnya, mengatakan sebelumnya ia sempat memutuskan untuk tidak hadir. Namun karena bujukan ibunya  dan kondisinya yang mendukung, akhirnya ia memutuskan untuk tetap datang ke upacara wisuda. “Ibu saya mengatakan kalau perjuangan saya selama kuliah di ITS tidaklah mudah. Oleh karena itu, sayang jika saya tidak hadir pada puncak perjuangan saya ini (wisuda, red),” ujar mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS itu.

Perkataan ibunya tersebut bukanlah ungkapan belaka. Perjuangan Otid selama kuliah di ITS memang tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan menerjangnya, seperti ketika ia sempat dinyatakan tidak lulus dalam tahap persiapan hingga memupuskan harapannya untuk lulus tepat waktu. “Di Despro jika mata kuliah dasar tidak lulus maka tidak bisa mengambil mata kuliah selanjutnya,” jelas mahasiswa asal Probolinggo ini.

Ketekunan dan kemampuannya untuk beradaptasi benar-benar diuji selama menjalani perkuliahan. Pasalnya selain disibukkan dengan belajar, pada tahun pertama sampai ketiga ia juga disibukkan dengan kewajibannya sebagai kru ITS Online, media jurnalistik resmi ITS. Hal tersebut mengharuskannya untuk melakukan kegiatan peliputan terkait berita terkini yang ada di ITS.

Untuk bertahan dalam menjalani rutinitas tersebut, Otid mencoba untuk benar-benar fokus dan komitmen terhadap manajemen waktunya. Waktu pagi sampai sore di kampus pun benar-benar ia manfaatkan untuk dapat menyelesaikan tugasnya selayaknya mahasiswa pada umumnya, serta untuk memenuhi kewajibannya sebagai reporter pada saat itu. “Di Despro sering kali saya mendapatkan tugas yang mengharuskan saya untuk bolak-balik keluar kota, itu yang terkadang memberatkan saya,” kenang perempuan berkacamata ini.

Dukungan moral yang didapatkan dari almarhum ayahnya juga membuat Otid semakin bersemangat untuk senantiasa bertahan menjalani ritme perkuliahannya di Departemen Despro. Almarhum ayahnya berpesan kepada Otid untuk bersungguh-sungguh menjalani kuliah agar mampu menamatkan S1 di ITS.

Pada akhirnya, komitmen serta kesabaran yang terus dipupuk Otid mengantarkannya lulus setelah menjalani kuliah selama 5,5 tahun. Menanggapi kelulusan putrinya, Maidah, ibu kandung Otid menyampaikan meski terbilang lama ia tetap bangga dengan putrinya tersebut. Hal ini dikarenakan ketika kuliah Otid sudah merintis karirnya dengan berbisnis tas kuliah yang ia desain sendiri.

Rencananya ia akan memproduksi tas kulit tersebut secara massal, bahkan juga akan diekspor ke luar negeri. Istimewanya lagi, ia juga sudah mendapatkan investor yang akan membiayai usahanya ini. Oleh karena itu Maidah sangat mendukung keinginan putrinya tersebut. “Selama pekerjaan yang ia geluti dapat bermanfaat bagi orang lain, saya akan selalu mendukungnya,” tegas Maidah ketika ditemui kru ITS Online.

Ottidilia Nur Laily saat melaksanakan prosesi wisuda.

Kehadiran Otid ini sangat diapresiasi oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScES PhD. Ia terharu lantaran meskipun dalam keadaan sakit, Otid tetap menghadiri acara wisudanya. “Ini adalah contoh mahasiswa yang kuat dan tegar, jarang sekali ada anak muda yang sekuat ini,” tutur guru besar Teknik Lingkungan ini dengan nada sedikit terisak. (*)

Reporter: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi
Redaktur: mik

Berita Terkait