ITS News

Rabu, 13 November 2024
27 Maret 2019, 10:03

Lewati Tujuh Standar BAN-PT, MMT Pertahankan Akreditasi A

Oleh : itsrur | | Source : ITS Online

Program Studi Magister Manajemen Teknologi Departemen Manajemen Bisnis ITS berhasil mempertahankan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Kampus ITS, ITS News – Kabar gembira kembali datang dari Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Pasalnya, pasca re-akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT), Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) di bawah naungan Departemen Manajemen Bisnis ITS berhasil lolos dari tujuh standar BAN-PT dan mampu mempertahankan akreditasi A miliknya.

Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP, Kepala Program Studi MMT menyampaikan, bukan suatu hal yang mengejutkan jika MMT berhasil mempertahankan akreditasi A oleh BAN-PT. Sebab, ini sudah yang ketiga kalinya MMT mendapatkan pencapaian ini. Namun, dosen yang akrab disapa Nyoman ini mengaku tetap senang dengan perolehan ini.

“Dari ketujuh standar yang menjadi penilaian BAN-PT dalam akreditasi kali ini, saya kira kami (MMT, red) memiliki poin yang cukup baik,” tegas guru besar bidang Supply Chain ini percaya diri.

Ketujuh standar yang digunakan dalam akreditasi MMT kali ini di antaranya adalah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian; Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu; Mahasiswa dan Lulusan; Sumber Daya Manusia; Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik; Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi; dan Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama.

Dari semua standar tersebut, Nyoman mengklaim bahwa MMT memiliki banyak keunggulan dalam standar Mahasiswa dan Lulusan serta Penelitian, Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama. Menurutnya, dengan mahasiswa MMT yang notabene merupakan profesional dan sudah bekerja di industri, membuat mereka memiliki daya jual tinggi.

“Hal tersebut juga didukung dengan fakta bahwa banyak dari pengguna alumni kami (MMT, red) yang memberi tanggapan baik terhadap kinerja lulusan kami,” beber Nyoman.

Selain itu, pada standar penelitian, tambah nyoman, sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia mengatakan bahwa dosen-dosen yang ditempatkan di MMT memiliki track record yang baik dalam hal penelitian dan publikasi ilmiah. “Hal tersebut tentunya juga merupakan nilai lebih untuk MMT dalam akreditasi kali ini,” paparnya.

Terlepas dari itu semua, Nyoman juga mengakui bahwa MMT masih memiliki kekurangan, seperti dalam hal internasionalisasi. Ia mengaku bahwa mahasiswa MMT memang tidak banyak yang aktif mengikuti kegiatan keluar negeri, lantaran mahasiswa yang MMT sebagian besar merupakan profesional yang sudah bekerja di industri yang tidak dapat meninggalkan pekerjaannya dalam waktu yang lama.

“Oleh karena itu, jika hanya sekedar mengejar internasionalisasi tentunya mereka (mahasiswa, red) akan berpikir dua kali,” celetuk dosen yang meraih gelar doktornya di Lancaster University, United Kingdom ini.

Meski demikian, MMT juga sudah menyiapkan beberapa langkah untuk menutupi kekurangan tersebut, seperti mulai menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di luar negeri sebagai wadah untuk mahasiswa MMT yang ingin exchange ke sana, ataupun mahasiswa asing yang ingin belajar di MMT ITS.

“Salah satu universitas yang sudah bekerja sama dengan kami adalah Chongqing University, Republik Rakyat Tiongkok,” pungkas Nyoman kepada ITS Online. (*)

Reporter: Dzikrur Rohmani Zuhkrufur Rifqi Muwafiqul Hilmi
Redaktur: owi

Berita Terkait