Kampus ITS, ITS News – Saat ini, sektor ekonomi kreatif mulai berkembang di Indonesia. Melalui Talkshow Planopolis 2019 yang dihelat Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ekonomi kreatif dijelaskan dapat menjadi salah satu faktor membangun kota maupun negara.
Salah satu pembicara yakni Pendiri Satu Atap Coworking Space Surabaya, Ahmad Tessario menjelaskan, bahwa tujuan membangun Satu Atap Coworking Space di Surabaya ini adalah untuk mewadahi pengusaha dan banyak orang untuk berkoordinasi atau membangun usaha. “Hal ini sebagai upaya memberi tempat yang nyaman agar orang-orang dapat mengeluarkan idenya,” ungkapnya.
Ia pun memberikan motivasi kepada peserta talkshow untuk bisa segera memulai bisnis. Masalah kepercayaan diri lah, bebernya, salah satu yang menghambat berkembangnya usaha asli Indonesia saat ini. Alumnus Teknik Kimia ITS ini juga menceritakan bahwa kebanyakan unicorn indonesia saat ini dibangun oleh alumni universitas luar negeri karena mereka dibentuk kepercayaan diri tinggi untuk memperjuangkan usahanya ke investor.
Ada pula Imam Muttaqien sebagai pembicara kedua dalam talkshow ini mewakili media Good News from Indonesia (GNFI). Ia menjelaskan bahwa peran media sangatlah penting untuk kemajuan Indonesia. Bahkan menanggapi banyaknya berita hoax saat ini, ia menjelaskan bahwa hoax tidak hanya dapat menghancurkan suatu negara tapi juga bisa menghancurkan kemanusiaannya.
Ia pun menyinggung hasil survei pada 2008 yang menyatakan bahwa hampir 83,6 persen kalangan muda pesimistis akan masa depan Indonesia. Mereka menganggap bahwa Indonesia tidak mempunyai masa depan. “Hal itu diakibatkan hampir 91,8 persen berita di Indonesia saat ini masih saja berkutat dengan hoax dan ujaran kebencian,” jelasnya.
Menurutnya, peran media sangat penting untuk memberikan semangat positif kepada generasi muda saat ini. Dengan adanya semangat positif tersebut diharapkan dapat tercipta berbagai inovasi kreatif dari ide mereka. “GNFI memberikan keseimbangan antara berita positif dan negatif Indonesia dengan faktual dan terpercaya,” tambahnya.
Talkshow ini juga menghadirkan salah satu perwakilan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, Ricky Joseph Pesik. Menurutnya, saat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu tumpuan ekonomi Indonesia untuk bisa berbicara banyak dalam kancah internasional. Bahkan Indonesia pada 2018 lalu mengadakan The World Conference on Creative Economy yang diselenggarakan di Bali dan mendapat pujian dari banyak negara.
Ricky berpesan, sudah saatnya ekonomi kreatif menjadi opsi utama pengembangan sektor ekonomi di Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari ekonomi kreatif yang dapat mengefisiensikan aksesibilitas dan penggunaan lahan. “Dan yang paling penting adalah sektor ekonomi ini memanfaatkan seluas-luasnya ide kreatif masyarakat untuk membangun usahanya,” tutupnya.
Diwawancarai terpisah oleh ITS Online, Ketua Himpunan Mahasiswa Planologi, Faiq Muhammad Azka mengatakan, penting untuk mengetahui bahwa pembangunan kota juga dipengaruhi banyak aspek. Salah satu hal yang baru berkembang saat ini adalah ekonomi kreatif. Ia juga menyebutkan bahwa penting bagi seorang perencana kota untuk mengetahui aspek-aspek tersebut agar dapat membangun kota yang ideal. (sep/owi)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di