Kampus ITS, ITS News – Saat ini, ternyata masih terdapat beberapa orang yang belum mengenal lebih tentang dunia teknik sipil, khusus para pelajar sekolah menengah. Atas dasar ini, Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghelat Bridge Construction Competition (BCC) yang dapat diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat. Lebih dari seratus tim bertarung untuk memperebutkan juara satu di Gedung Robotika ITS, Sabtu (30/3).
Terdapat dua kategori pada perlombaan ini. Yang pertama adalah kategori membuat jembatan dengan menggunakan stik es krim. Sedangkan yang lain yaitu perlombaan membuat jembatan dengan bahan yang berbeda yaitu aluminium.
Ketua Pelaksana D’village, Gemilang Kenfaizarta menjelaskan, penilaiannya diambil dari hasil kekuatan jembatan, ketepatan ukuran, efisiensi bahan, dan konsep perencanaan jembatan. Nantinya, sambungnya, jembatan yang sudah selesai diuji dengan diberi beban sedikit demi sedikit sampai jembatan tersebut terlihat rusak.
Namun sebelum itu, para peserta sudah diminta terlebih dahulu untuk membuat desain jembatan yang akan mereka susun. Desain tersebut harus mereka gambar di atas kertas gambar yang berukuran cukup besar.
Gemilang juga menyebutkan bahwa perlombaan ini sebenarnya memberi tantangan tersendiri bagi para pesertanya. Pasalnya, seluruh tim pada kategori jembatan kayu diminta untuk membuat sebuah jembatan dengan bahan yang memiliki sifat yang mudah patah ketika diberi beban yang berat.
Namun, Gemilang menyebutkan, sebenarnya untuk jembatan yang terbuat dari stik es krim dapat menahan beban mencapai seratus kilo gram. Sedangkan pada jembatan aluminium, beban yang dapat disangga melebihi satu ton.
Kemudian, hal yang paling mempengaruhi mengenai kekuatan, lanjut Gemilang, terdapat pada bagaimana cara para peserta untuk menyusun kerangka jembatan dengan baik. “Sebetulnya, kerangka yang baik adalah kerangka yang sesuai dengan berbagai perhitungan dan sebenarnya juga sudah terdapat beberapa teori yang membahasnya,” tutur mahasiswa asal Surabaya tersebut.
Sementara itu, dengan adanya perlombaan bagi siswa SMA sederajat ini, Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS, Dr Machsus ST MT juga mengharapkan bahwa mereka (para peserta, red) supaya lebih mengenalkan mengenai dunia teknik sipil sendiri. Pasalnya, tidak banyak mahasiswa yang merasa salah jurusan ketika sudah memasuki dunia perkuliahan karena sebelumnya mereka belum begitu paham mengenai jurusan yang mereka ambil. (sof/owi)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di