ITS News

Rabu, 13 November 2024
08 April 2019, 06:04

Ini Tips Menjadi Pengusaha Ala CEO Startup

Oleh : itsfat | | Source : https://www.its.ac.id

Aditya Tanjung (kanan) ketika membagikan tips memulai usaha pada IT Talks ITS EXPO di Gedung Robotika ITS

Kampus ITS, ITS News – Bisnis startup nampaknya menunjukan peningkatan tren di beberapa waktu belakangan. Alih-alih bekerja di perusahaan, geliat ini dapat menjadi pilihan bagi lulusan Teknologi Informasi (IT) terutama untuk membangun perusahaannya sendiri. Seperti pilihan Aditya Tanjung yang menjadi CEO Energeek. Dalam IT Talks ITS Expo di Gedung Robotika ITS, Ia berbagi tips menjadi pengusaha startup Minggu, (7/4). 

Menurut Tanjung, hal yang paling penting dalam memulai bisnis adalah berani memulai. Berkaca pada pengalamannya, ia mulai merintis usahanya sejak duduk di bangku perkuliahan semester lima. Saat itu, ia berinisaitif untuk bekerjasama dengan sebuah sekolah dasar dekat kediamannya sebagai objek riil tugas mata kuliah. “Kemudian program itu berkembang. Sampai sekarang, saya dipercaya menyediakan aplikasi-aplikasi yang pemerintah butuhkan,” tuturnya.

Ia juga mengenang bagaimana dulu ia nekat mengajak kerja sama dengan instansi tersebut. Tanpa sokongan modal investor serta dengan kemampuan komunikasi sekadarnya, Tanjung yang saat itu masih berstatus mahasiswa Sistem Informasi Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memberanikan diri menawarkan kerjasama.

“Keberanian ini yang penting dalam memulai usaha, baik dalam bidang TI atau pun bukan,” tekannya. Bukan tanpa alasan, menurutnya Indonesia sangat membutuhkan banyak wirausahawan. Ia mengungkapkan fakta bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia tidak mampu menampung seluruh lulusan sarjana yang jumlahnya membeludak. Belum lagi invasi pengusaha luar yang membuat perekonomian Indonesia kurang, terutama di sektor hulu.

Terkait waktu yang baik untuk memulai usaha, Tanjung menyarankan mahasiswa memulai secepatnya, lebih baik sebelum lulus. Menurut Tanjung, memulai usaha setelah lulus kuliah berisiko mengendurkan semangat berwirausaha. “Terutama saat kita tahu teman seperjuangan telah bekerja dengan gaji tinggi atau saat orang tua menuntut penghasilan stabil pasca lulus kuliah,” jelasnya mengingat bahwa merintis usaha bukanlah hal yang instan.

Terkait pilihan menjadi pengusaha atau pekerja, Tanjung mengapresiasi setiap pilihan yang ada, mengingat selalu ada untung dan risiko pada keduanya. Yang ia tekankan adalah bagaimana kita menentukan dan berani mengambil risiko dari salah satu pilihan. “Setelah memilih jangan menyesal, lakoni dengan serius, jangan hanya berbicara namun lihat seberapa banyak kontribusi kita,” pungkasnya. (fat/id)

Berita Terkait