ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
13 April 2019, 23:04

Inovasi Baterai Ramah Lingkungan Bawa Spectronics Berjaya di Malaysia

Oleh : itsmik | | Source : -

Spectronics ITS berhasil menduduki juara keempat kategori Race Competition dalam ajang 14th Malaysia Chem-E-Car Competition

Kampus ITS, ITS News – Spectronics kembali menuai prestasi membanggakan di tingkat internasional. Dengan mengusung inovasi di bagian power source, mobil elektrokimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berhasil menduduki juara keempat kategori Race Competition dalam ajang 14th Malaysia Chem-E-Car Competition. Kompetisi ini dilaksanakan di Universitas Kuala Lumpur MICET, Malaysia sejak Jumat (29/3) lalu selama dua hari.

Tim Spectronics generasi ke-17 ini membawakan konsep Fertilizer Battery sebagai sumber tenaga mobil. Konsep tersebut merupakan Zinc Air Battery dengan senyawa amonium sulfat sebagai elektrolitnya. “Senyawa tersebut tidak lain adalah senyawa utama dalam pupuk ZA sehingga kami menyebutnya Fertilizer Battery,” ungkap Ronal Marada Pakpahan, perwakilan tim. Untuk meregenerasi energi baterai, tim ini juga menggunakan mangan dioksida sebagai katalisnya.

Konsep baterai ramah lingkungan tersebut dilatarbelakangi oleh sifat korosif dan ketidakstabilan output listrik yang dihasilkan pada reaksi elektrolit sebelumnya. Melihat kelemahan itu, mereka pun memilih menggunakan senyawa garam, yakni amonium sulfat. Senyawa tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan berbagai aspek seperti output listrik, biaya, bahaya limbah, kemudahan mendapatkan bahan, dan lain sebagainya. “Garam itu murah, mudah didapat dan jelas aman untuk lingkungan,” tutur pria yang akrab disapa Ronal itu.

Selain itu, tim yang beranggotakan lima orang ini juga mengusung inovasi desain di bagian sistem stopping mobil. Sistem stopping ini berfungsi untuk menentukan pemberhentian mobil pada jarak dan waktu tertentu. Ronal mengaku, sistem tersebut menggunakan reaksi yang sama dengan mobil Spectronics sebelumnya.  “Tapi kalau dulu memakai sistem droplet liquid draining, sedangkan sekarang pakai sistem submerge liquid,” jelasnya.

Pria asal Sidoarjo itu menjelaskan, keunggulan dari submerge liquid draining adalah tidak terpengaruh oleh getaran pada sistem stopping. Hal ini akan meminimalisir kemungkinan error pada akurasi pemberhentian mobil. “Selain itu, droplet liquid draining harus didukung mechanical device yang bisa mengontrol droplet yang keluar, sedangkan sistem submerge liquid draining tidak perlu,” tambahnya.

Ronal mengaku membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan dalam melakukan riset mobil bersama tim Spectronics 17 lainnya. Data running yang berbeda di awal dan saat mendekati lomba membuat praktik trial dan error memakan waktu yang tidak sedikit. Namun, ia bersama timnya tidak mudah menyerah dan tetap berjuang untuk mengharumkan nama ITS di kancah internasional. “ITS sudah memberikan banyak hal untuk kami, maka ini sebagai feedback terbaik dari kami untuk ITS,” tutupnya. (vi/mik)

Berita Terkait