Kampus ITS, ITS News – Estafet kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kini beralih ke pundak Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Rektor ITS 2019-2024. Menghadapi tantangan baru, Ketua Majelis Amanah (MWA) ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA sampaikan pesan-pesan penting pada sambutannya dalam upacara pelantikan Rektor ITS Periode 2019-2024 di Gedung Research Center ITS, Jumat (12/4).
Pergantian kepemimpinan bukan berarti berakhirnya sepotong visi lama digantikan visi baru. Prinsip itulah yang menjadi tradisi ITS selama dua belas kali pergantian rektornya sejak 1960. Pergantian rektor berarti adanya model tantangan baru dan strategi baru untuk menghadapinya, dalam hal ini adalah pencapaian ITS sebagai World Class University yang berkontribusi besar bagi masyarakat sekitar.
Hal ini senada dengan pesan Ketua MWA ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dalam sambutan singkatnya pada upacara pelantikan rektor ITS Periode 2019-2024. Menurutnya, ITS sebagai Public University tidak boleh mengabaikan kata public di dalamnya. Hal ini berarti, ITS harus bisa mewadahi dan memberi kesempatan seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menjadi bagian dari ITS, terutama orang-orang berprestasi yang kurang mampu dalam segi finansial. “ITS ini memiliki jiwa patriot yang kerakyatan. Maka pegang betul hal-hal terkait hak publik agar dapat menikmati keagungan ITS ini,” imbuhnya.
Dalam perwujudan visinya pun ITS tidak hanya melihat masa lalu dan masa kini, melainkan jauh ke masa depan. Sebab, menurut Mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia (RI) periode 2009-2014 itu apabila masa depan diabaikan, maka secara otomatis di masa kini ITS tidak akan memiliki apapun. Ia menegaskan bahwa ITS memegang teguh prinsip buying the future at present value, yakni membeli masa depan dengan nilai saat ini. Dengan begitu, ITS dapat terus menuai segala prestasi dan inovasinya untuk menyongsong masa depan.
ITS juga disebut Nuh memiliki tantangan yang sangat berat ke depannya. Banyak target yang menuntut ITS agar selalu dinamis mengikuti zaman. Mengutip kalimat Charles Darwin, seorang naturalis dan ahli geologi Inggris, Nuh mengatakan bahwa bukanlah orang yang paling kuat dan yang paling pintar yang dapat bertahan menghadapi tantangan, melainkan orang yang selalu responsif terhadap segala hal yang terjadi. “Untuk itu lakukan empat modal utama agar menjadi responsif, yakni adanya rasa penasaran, berpikir kritis, jiwa kreatif serta adanya inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang,” tutur Mantan Rektor ITS periode 2003-2006 ini.
Teruntuk sivitas akademika ITS, Nuh memiliki beberapa nasihat sendiri. Yang pertama, kebersaamaan dan kekeluargaan antarsivitas akademika ITS harus tetap dijaga dan ditingkatkan. Seluruh elemen pendidikan dimulai dari mahasiwa, dosen, tendik dan bahkan alumni pun merupakan satu kesatuan, yakni keluarga besar ITS yang saling mendukung satu sama lain. “Apabila semuanya bersatu padu dalam kebersamaan, saya yakin dalam segala hal tidak akan ada kesulitan sama sekali. Semua akan berjalan dengan mudah,” ungkap Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika RI periode 2007-2009 ini.
Dan yang terakhir, Nuh berpesan agar jadikan ITS sebagai rumah yang berfungsi sebagai tempat untuk menyiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi sikap, skill dan pengetahuan yang mumpuni. “Mahasiswa kita bukan berguna untuk sekarang, tapi untuk nanti, saat menyongsong seratus tahun Indonesia merdeka. Maka jadikan ITS sebagai bagian dari solusi yang bertanggung jawab atas kemajuan Indonesia nanti, ” pungkasnya. (mad/mik)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di