Kampus ITS, ITS News- Sebagai kampus yang berbasis teknologi dan sains bertaraf dunia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah membuka berbagai program dan kelas internasional, beberapa diantaranya turut menggandeng Jerman untuk bekerja sama. Meninjau pengembangan pendidikan di ITS, Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Federal Jerman (RFJ) untuk Indonesia, Dr Peter Schoof kunjungi kampus ITS pada Rabu (24/4).
Ini merupakan kali pertama Peter mengunjungi ITS. Kunjungan yang berlangsung selama dua jam di Ruang Rektor ini merupakan wujud dukungan Kedubes RFJ untuk Indonesia kepada ITS dalam penyelenggaraan dan pengembangan program-program internasional, terutama yang terkait dengan negara Jerman. Dihadri oleh beberapa kepala departemen ITS, kunjungan ini berlangsung hangat dengan perbincangan sekaligus diskusi tentang studi-studi serta program internasional yang sedang dijalankan oleh ITS.
Menurut Peter, ITS merupakan sebuah perguruan tinggi yang telah bereputasi tinggi. Adanya program double degree seperti di Departemen Teknik Sistem Perkapalan yang bekerja sama dengan Hochschule Wismar University ia nilai sangat bagus dan merupakan awal yang baik untuk bekerjasama memajukan berbagai sektor, terutama sektor maritim di Indonesia. “Sebagai institusi pendidikan, ITS sudah berhasil dalam upaya penguatan akademik untuk pengembangan sektor-sektor industri,” paparnya.
Sektor maritim ini, imbuh Peter, merupakan sebuah sektor yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Hampir semua kebutuhan manusia membutuhkan laut dalam pendistribusiannya. Terutama bagi Jerman, salah satu negara pengekspor terbesar di dunia, pengembangan maritim sangat dibutuhkan agar semua proses distribusi berjalan lancar. “Dalam hal ini, pendidikan maritim juga turut menjadi awal dalam upaya penguatan daya ekonomi sebuah negara,” imbuhnya.
Senada dengan Peter, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, menilai bahwa sektor maritim bagi ITS merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk terus dikembangkan. Berpindahnya sebagian sektor maritim dunia dari Benua Eropa menuju Benua Asia dinilainya merupakan sebuah kesempatan besar bagi Indonesia, terutama ITS sebagai kampus maritim untuk memperkuat kualitas dan daya saingnya. “Kota Surabaya merupakan armada timur maritim Indonesia. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagi ITS untuk menjawabnya dengan penguatan pendidikan kemaritiman,” tutur lulusan Departemen Teknik Elektro ITS ini.
Lebih lanjut, untuk memajukan beberapa sektor, ITS sangat berharap adanya berbagai kerja sama dan bentuk kolaborasi yang lebih luas dengan beberapa negara, salah satunya Jerman. “Untuk saat ini, kita (ITS, red) sedang mengembangkan pembukaan kelas-kelas internasional lain. Terutama untuk Jerman, harapannya sangat besar untuk turut mendukung dengan membuka link-link perguruan tinggi lainnya untuk diajak bekerjasama kembali,” pungkasnya.(mad)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di