ITS News

Selasa, 19 November 2024
02 Mei 2019, 16:05

Kupas Tuntas Strategi Berbicara di Depan Umum

Oleh : itsram | | Source : https://www.its.ac.id

Prof Dr Moh Ali Aziz MAg ketika menjadi pembicara pada kuliah tamu dengan topik seni berbicara di depan publik

Kampus ITS, ITS News – Sebagai mahasiswa, kemampuan berbicara di depan umum merupakan hal yang penting untuk dikuasai demi mempersiapkan diri di dunia kerja nanti. Selaras dengan hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengundang Prof Dr Moh Ali Aziz MAg untuk menjadi pemateri pada kuliah tamu bertajuk Seni Berbicara di Depan Publik Sabtu, (27/4).

Kegiatan perkuliahan mahasiswa memang tak jauh dari presentasi dan terjun ke masyarakat. Pun dalam dunia setelah perkuliahan nanti, kita akan lebih sering bertemu dan berkenalan dengan orang-orang dengan berbagai macam kepribadian. Oleh karenanya, kemampuan berbicara di depan umum dirasa perlu, bahkan harus dimiliki oleh semua mahasiswa.

Bertempat di Gedung Robotika ITS, Prof Dr Moh Ali Aziz MAg  menyampaikan bahwa salah satu peran yang melekat dan diharapkan dari seorang mahasiswa adalah menjadi agen perubahan. Dan  salah satu cara membuat perubahan adalah menyampaikan gagasan dengan cara mengasah kemampuan berbicara di depan umum. “Karena akan percuma apabila kita memiliki gagasan, namun tidak dapat mengomunikasikannya pada orang lain dan hanya berhenti pada pikiran kita saja,” tutur Ali.

Ali juga membagikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berbicara di depan umum, bagaimana cara menyampaikan gagasan dengan tepat, hingga faktor-faktor apa saja yang menghambatnya. “Cara yang paling efektif untuk lancar berbicara di depan umum ialah menggunakan metode kerangka, dimana kita menulis apa saja hal yang hendak disampaikan, lalu mengambil inti-intinya dan dijadikan poin-poin ringkas,” tambah Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini.

Setelah pembuatan kerangka, lanjut Ali, latihan secara rutin sangat diperlukan. Berlatih berulang kali di depan cermin membantu mengidentifikasi kekurangan yang masih ada, terutama pada gestur tubuh dan mimik muka. Selain itu, penting untuk mengobservasi siapa pendengar yang menjadi sasaran sehingga, pembicara dapat mencari topik yang cocok dengan pendengar. Kemampuan untuk menyelipkan humor pun sangat diperlukan guna mencairkan suasana agar tidak kaku.

Walaupun hanya selipan, humor ternyata memiliki dampak yang besar pada atensi yang diberikan oleh pendengar. Pembicaraan yang cenderung satu arah tentu akan membuat pendengar bosan dan tidak tertarik. “Indikator pendengar ketika sudah bosan dan tidak tertarik ada ketika pendengar sudah berkali-kali mengganti posisi duduknya. Maka apabila hal itu terjadi, ada sesuatu yang kurang dalam cara penyampaian gagasan kalian,” terang Ali.

Di akhir materinya, Ali menegaskan bahwa hal mendasar dari berbicara di depan umum adalah rasa berani dan percaya diri. Berani dalam hal ini memiliki dua maksud, yaitu berani mencoba dan berani mengakui kesalahan. “Tidak dipungkiri manusia memiliki keterbatasan kapasitas dalam ilmu. Bila kita melakukan kesalahan dan menyadarinya, maka jangan malu untuk mengakui kesalahan tersebut,” pungkasnya. (ram/id)

Prof Dr Moh Ali Aziz MAg ketika berinteraksi dengan mahasiswa ITS

Berita Terkait