Kampus ITS, ITS News – Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap memberikan kontribusinya dalam upaya pengenalan budaya melalui teknologi media dan kreatif digital. Hal itu lah yang diungkapkan oleh Kepala Departemen (Kadep) DKV yang baru saja dilantik pada Maret 2019 lalu, Sayatman SSn MSi.
Adanya revolusi industri 4.0 dan digitalisasi media saat ini, mampu melahirkan era baru dalam industri komunikasi. Nantinya, era ini akan memengaruhi budaya kerja dari desainer komunikasi visual. Talenta, keterampilan, dan kemampuan dalam menciptakan inovasi desain visual, berbantu teknologi informasi dan komunikasi menjadi kunci persaingannya.
Oleh karena itu, persiapan dan pengembangan strategi pendidikan di DKV ITS berdasar pada kreativitas, intelektual, manajerial, strategi, dan teknologi. Hal ini diharapkan mampu memupuk kreativitas mahasiswa di bidang DKV. “Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa lebih siap memasuki persaingan global di era industri komunikasi seperti saat ini dan di masa yang akan datang,” cetusnya yang juga menjadi dosen Departemen DKV ini.
Pria asal Tasikmalaya itu pun bertekad untuk membawa Departemen DKV ITS andil dalam menopang industri kreatif di kancah nasional maupun Internasional. “Sehingga potensi desain dan bidang industri kreatif di Indonesia dapat bersaing dan unggul secara global,” ungkapnya.
Salah satu bentuk kontribusi adalah dengan mengenalkan budaya lokal lewat keilmuan DKV hingga pelosok dunia. Pengenalan budaya lokal tersebut dapat disajikan dalam bentuk animasi maupun permainan, dengan harapan agar lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan. “Hal ini juga menjadi tujuan dalam hal pengabdian masyarakat bagi kami dengan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal lewat hal yang menarik,” ungkapnya.
Ke depannya, Departemen DKV ITS akan melengkapi fasilitas akademiknya dengan beberapa laboratorium, seperti Laboratorium Branding and Communication Strategy dan Digital Creative Media. Upaya ini sebagai wujud nyata guna mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, DKV ITS saat ini sedang dalam upaya mendirikan Laboratorium Visual Culture yang berfokus pada penggalian kekayaan budaya nusantara yang akan diolah dan diperkenalkan melalui desain visual. “Mengolah produk budaya lokal seperti wayang dan batik sebagai aset visual tentu akan sangat mengesankan,” ujar mantan Sekretaris Departemen Desain Produk ITS ini.
Ia pun berharap, ke depannya Departemen DKV ITS bisa lebih meningkatkan eksistensi dan dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat. “Karena eksistensi sesungguhnya dari sebuah bidang keilmuan adalah kebermanfaatannya bagi umat manusia dan lingkungannya,” tutup Sayatman. (sep/mir)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di