Kampus ITS, ITS News – Tim Barunastra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan kembali berlaga di ajang internasional, 12th Annual International Roboboat Competition di Florida, Amerika Serikat (AS) pada 19 – 23 Juni 2019 mendatang. Bersama dengan kapal barunya, Nala G.4, Tim Barunastra pun secara resmi di-launching dan sekaligus dilepas oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng di Gedung Rektorat ITS, Rabu (8/5).
Kompetisi tahunan tingkat dunia ini menjadi ajang pembuktian bagi Tim Barunastra ITS untuk mempertahankan gelar juara yang berhasil diraih pada tahun 2018 lalu. Dengan perolehan poin akhir terbanyak, Tim Barunastra ITS berhasil membawa pulang gelar juara pertama mengalahkan tim-tim lain yang didominasi oleh tuan rumah AS. Di antaranya Georgia Institute of Technology, Hagerty High School, Embry-Riddle Aeronautical University, Nathan Hale High School, University of Michigan, dan Florida Atlantic University.
Pembina Tim Barunastra, ITS Rudy Dikairono ST MT mengungkapkan, pelajaran yang ia dan tim dapatkan dari tiga kali keikutsertaan ITS ialah tim-tim tuan rumah memiliki keunggulan yang dapat dibilang sangat mengejutkan, terutama pada sisi kualitas sensor-sensor yang mereka gunakan. Ia mengklaim dari sisi harga, sensor yang digunakan oleh tim ITS hanya mengeluarkan biaya 10 persen dari harga sensor lawan-lawannya.
“Menyadari keunggulan lawan pada sisi tersebut, kami (Tim Barunastra ITS, red) berusaha untuk membuat algoritma-algoritma pemrograman yang lebih bagus agar kita bisa mengimbangi mereka,” tutur dosen Departemen Teknik Elektro tersebut.
Ketua Tim Barunastra ITS, Steven Caramoy menyebutkan bahwa untuk keikutsertaan yang keempat kalinya ini timnya telah menyiapkan kapal terbaru dengan inovasi material dan algoritma baru, yakni Nala G.4. Kapal prototipe ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pendahulunya, Nala Heroes.
Kapal yang akan memulai debutnya pada ajang ini berbahan dasar fiber carbon composite yang lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan bahan dasar Nala Heroes yakni fiberglass. “Dengan menggunakan bahan yang lebih ringan, kami bisa mengoptimalkan massa pada komponen-komponen kapal yang lain seperti komponen elektronik, sehingga dimensi kapal dapat dikecilkan,” jelas mahasiswa yang biasa disapa Steven ini.
Selain itu, mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan ITS ini mengklaim, kapal yang membutuhkan waktu setidaknya enam bulan untuk diselesaikan ini juga memiliki keunggulan pada azimuth propulsion system yang dapat melakukan manuver sejauh 360 derajat. Kemudian, sistem transmisi yang menggunakan jenis gear membuat Nala G.4 ini menjadi kapal yang lebih reliable.
Selain mempersiapkan dari segi kapal, hingga saat ini, tim yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai departemen ini fokus dalam mempersiapkan mental juga fisik untuk kompetisi yang mereka ikuti dalam sebulan mendatang. Simulasi lomba pun rutin dilaksanakan di Danau Delapan ITS agar kapal siap secara optimum.
Secara teknis, perlombaan yang akan dilaksanakan selama lima hari tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Trial dan kualifikasi akan dilaksanakan pada beberapa hari pertama, dan final di hari terakhir. Demi persiapan yang lebih matang, tim memutuskan untuk tiba setidaknya empat hari lebih awal sebelum perlombaan, sehingga perwakilan tim dapat mempersiapkan kapal dan melakukan trial lebih awal. Nantinya ada tujuh mahasiswa dalam tim yang akan diberangkatkan didampingi Rudy Dikairono selaku dosen pembina.
Sekilas mengenai Nala G.4, kapal autonomous yang sudah diprogram sejak awal ini dipersiapkan untuk menyelesaikan lima misi yang ada dengan menggunakan berbagai macam sensor. Di antaranya ada SRF yang berguna sebagai sensor jarak, kamera untuk menangkap gambar sekitar, serta digunakan sebuah GPS dan kompas untuk hasil navigasi yang lebih akurat. Kelima misi yang akan dijalankan tidak terlalu berbeda dengan tahun sebelumnya, tetapi terdapat salah satu misi terbaru yang cukup sulit, yaitu Raise the flag.
Dijelaskan Steven, pada misi ini, kapal dikombinasikan dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk mengangkat bendera. UAV akan terbang untuk mendapatkan citra angka yang tertera di atas dock yang kemudian ditransmisikan kembali ke kapal. “Kemudian kapal mencari tombol pada dock dengan angka yang diterima oleh UAV dan menekan tombol tersebut untuk mengangkat bendera,” terang mahasiswa asli Banyuwangi ini. Pada ajang kali ini, Tim Barunastra ITS menargetkan untuk bisa menaklukkan seluruh misi yang ada agar bisa meraih juara.
Pada peresmian kapal kali ini, Tim Barunastra ITS juga mengundang berbagai pihak yang terlibat dalam mendukung proses tim selama ini yang tidak lain adalah pihak kampus dan juga para sponsor. Dengan banyaknya pihak yang terlibat untuk mendukung tim, tentunya Tim Barunastra ITS harus berusaha keras untuk dapat mempertahankan gelar juara kembali dan memberikan yang terbaik.
“Saya juga menyampaikan terimakasih untuk ITS yang telah memfasilitasi Tim Barunastra, dan memberikan pelayanan yang jarang didapat di kampus-kampus lain, yakni fasilitas yang dapat kami gunakan 24 jam,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan ini penuh syukur.
Rektor ITS Prof Mochamad Ashari dalam sambutan pelepasannya, memberikan semangat kepada tim agar tidak minder menghadapi lawan-lawan yang mungkin memiliki keunggulan dari segi teknologi. Ia mengingatkan tim ini mengenai prestasi-prestasi ITS tahun lalu, yang mana tim-tim ITS dapat menjadi juara dengan segala keterbatasan yang ada.
“Seperti yang sudah disampaikan pak Rudy (Rudy Dikairono, red) tadi bahwa tim lawan memang memiliki keunggulan dari sisi teknologi, tapi terbukti kita yang keluar sebagai juara tahun lalu, bukan tidak mungkin sejarah tersebut dapat terulang kembali tahun ini,” ujar guru besar Teknik Elektro ITS ini optimistis.
Seiring dengan kerja keras serta doa dan dukungan dari orang tua dan seluruh masyarakat Indonesia, dosen yang akrab disapa Ashari ini yakin kali ini Tim Barunastra ITS bersama Nala G.4 mampu mengibarkan kembali Sang Saka Merah Putih untuk kali kedua di Amerika Serikat dan membawa nama harum ITS serta bangsa Indonesia di mata dunia. (rur/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh