ITS News

Kamis, 14 November 2024
21 Juni 2019, 22:06

Waspadai Kondisi Buta Warna Ketika Daftar di ITS

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id

Gedung Rektorat, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Beberapa departemen di ITS mensyaratkan pendaftar untuk bebas buta warna.

Kampus ITS, ITS News – Menjelang penutupan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 pada 24 Juni 2019 mendatang, para pendaftar yang memilih program studi (prodi) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) harus diingatkan kembali untuk paham berbagai ketentuan khusus yang ada. Salah satunya mengenai persyaratan berupa tidak buta warna pada beberapa program studi (prodi) tertentu.

Terdapat 12 prodi di ITS yang memiliki ketentuan tersebut, yaitu Fisika, Kimia, Biologi, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Geomatika, Teknik Geofisika, Teknik Elektro, Teknik Biomedik, Arsitektur, Desain Produk, dan Desain Interior. Sebab proses pembelajaran dalam prodi itu sangat memerlukan suatu kompetensi spesifik yang terkait dengan kondisi mata mahaiswanya.

Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Kuliah Bersama ITS, Dr Eng Unggul Wasiwitono ST MEngSc juga menyarankan, sebaiknya para pendaftar harus mengetahui kondisi matanya sebelum memilih salah satu prodi tersebut. Pasalnya, akan dilakukan tes buta warna kembali setelah pendaftar tersebut dinyatakan diterima pada prodi itu saat registrasi ulang nanti.

Pada SBMPTN 2019 ini, ITS mengalokasikan 1.574 kuota untuk mahasiswa barunya. Jumlah tersebut merupakan 40 persen dari daya tampung total ITS pada tahun ini. Sementara sisanya sebesar 60 persen dibagi rata pada jalur SNMPTN dan Progam Kemitraan dan Mandiri (PKM). Mulai tahun ini pula, terdapat prodi baru yaitu Studi Pembangunan yang tergolong dalam kategori sosial dan humonaria (soshum).

Melihat data pada peminat tahun lalu dan daya tampung tahun ini, tercatat bahwa keketatan dari prodi yang tergolong baru justru sangat ketat. Sebab, daya tampung prodi baru cenderung sangat sedikit dan peminatnya lumayan banyak.

Kemudian, Unggul juga menekankan bahwa semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) termasuk ITS tidak pernah meriliskan _passing grade_ atau nilai minimal untuk lolos pada suatu prodi. Pasalnya, setiap prodi hanya menerima pendaftar yang memiliki nilai terbaik sejumlah kuota prodi yang dipilihnya. “Jadi pada setiap tahunnya, nilai terendah yang diterima pada suatu prodi selalu berubah,” ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ini.

Unggul juga menegaskan kembali bahwa jalur masuk ITS progam sarjana hanya ada tiga yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan PKM. Oleh karena itu, para calon mahasiswa diharapkan untuk sangat berhati-hati bilamana terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab menawarkan jalur yang lain. “Pada dasarnya, seluruh informasi resmi mengenai pendaftaran mahasiswa di ITS dapat dilihat di laman smits.its.ac.id,” tandasnya. (sof/HUMAS ITS)

Dr Eng Unggul Wasiwitono ST MEngSc, Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Mata Kuliah Bersama ITS.

Berita Terkait