Kampus ITS, ITS News – Dua tim kebanggaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru saja sukses meraih gelar juara di ajang kompetisi internasional dan nasional, yakni Tim Barunastra sebagai juara pertama International Roboboat Competition (IRC) di Florida, Amerika Serikat, dan Tim Robotika ITS sebagai juara umum Kompetisi Robot Indonesia (KRI) 2019 di Semarang. Kedatangan kedua tim berprestasi tersebut langsung disambut gembira oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng di Gedung Rektorat ITS, Kamis (27/6) siang.
Kegembiraan langsung memuncak ketika Tim Barunastra dan Tim Robotika baru saja memasuki halaman gedung Rektorat ITS. Trofi juara pertama dunia berhasil dihadiahkan oleh Tim Barunastra, dan trofi juara umum KRI oleh Tim Robotika yang meliputi Tim Iris, Tim Vi-Rose, Tim Ichiro, Tim Abinara-1, dan Tim Risma kepada ITS. Kedua trofi tersebut diterima langsung kepada Rektor yang diserahkan oleh masing-masing perwakilan tim.
Dalam sambutannya, rektor yang akrab disapa Ashari itu mengaku sangat bahagia sekali. Bahkan tidak hanya dirinya, Ashari meyakini para pimpinan, dosen, dan mahasiswa juga ikut merasakan kebahagiaannya ini. Orang nomor satu di ITS itu juga mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang begitu tinggi kepada seluruh pihak yang ikut menyukseskan kompetisi tersebut.
Menurut Ashari, hal ini merupakan sebuah bukti yang menandakan bahwa ITS tidak bisa diremehkan. “Di Amerika kita juara dunia, dan di Indonesia kita juara nasional,” tandas guru besar Teknik Elektro tersebut dengan penuh bangga.
Ashari juga mengingatkan bahwa capaian ini bukanlah sebuah puncak dari perjuangan, namun masih berada pada suatu tanjakan. Harapannya, semua dapat berjuang bersama untuk melanjutkan hal itu. “Salah satunya dengan merancang suatu sistem generasi kepada para mahasiswa yang baru masuk,” ujar pria berkacamata ini.
Untuk itu, lanjutnya, setiap tim harus beranggotakan dari berbagai macam angkatan ketika mengikuti suatu perlombaan. Sehingga, teknologi yang telah sukses diciptakan oleh generasi terdahulu dapat dikuasai oleh generasi baru dan dapat dikembangkan lebih baik lagi.
Kepada para dosen pembimbing, Ashari juga berpesan bahwa jangan sampai capai menghadapi mahasiswa yang barangkali terjadi kesalahan. Kalau mahasiswa salah ketika menghadapi rintangan itu tidak apa-apa. “Namun ketika sudah terjun ke masyarakat nantinya, harus sudah benar-benar tidak boleh salah,” tegasnya mengingatkan. (sof/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)