Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Community and Technological (CommTECH) Camp Highlight 2019. Program singkat musim panas kali ini mendatangkan 66 peserta dari negara-negara berbeda yang akan belajar banyak hal, dari mulai budaya Indonesia hingga karakter khas Surabaya mulai 8 hingga 19 Juli 2019.
Pembukaan secara resmi CommTECH Camp Highlight 2019 sendiri dilaksanakan di gedung Rektorat ITS, Senin (8/7). Mewakili Rektor ITS, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT memberikan sambutan pembukaannya di hadapan para peserta. Menurutnya, program seperti inilah yang semestinya terus digalakkan. “Sehingga akan banyak pertukaran budaya dan ide-ide baru di antara para peserta nantinya,” ujar guru besar Teknik Elektro ini.
Muhammad Ridho Fauzan Ganfi, Koordinator CommTECH Camp Highlight 2019 mengungkapkan, ada 15 negara berbeda yang berpartisipasi di program tahunan milik Direktorat Hubungan Internasional ITS ini. “Peserta terbanyak berasal dari Tiongkok, disusul Thailand dan Taiwan,” ungkap Ojan, sapaannya. Namun, tahun ini pula, ITS berhasil mendatangkan peserta dari negara baru seperti Amerika Serikat, Rusia, Polandia, Armenia, dan Korea Selatan.
Para peserta dibagi dalam dua kelas yang berbeda sesuai minat mereka. Kelas A berjudul Exploring Indonesian Art and Culture, dan Kelas B berjudul Smart Living. “Kelas-kelas ini diampu langsung oleh dosen-dosen ITS yang profesional di bidangnya, mayoritasnya dosen dari Fakultas Arsitektur, Desain, dan Perencanaan (FADP),” jelas mahasiswa Teknik Perkapalan ini.
Tak hanya belajar di kelas, para peserta juga akan melakukan site visit di beberapa tempat di antaranya adalah Kampung Markisa dan Kemasan di Gresik, juga beberapa instansi pemerintahan. “Mereka diharapkan dapat melihat, mengeksplor, dan berbaur dengan masyarakat lokal,” kata Ojan. Tidak lupa, aktivitas pembelajaran budaya Indonesia seperti belajar bahasa Indonesia, tari saman, silat, hingga alat musik gamelan.
Turut memberikan arahan, Direktur Hubungan Internasional ITS, Dr Maria Anityasari ST ME mengatakan, durasi program dua minggu sebenarnya terlalu pendek. Sebab, menurutnya, Indonesia punya banyak aktivitas dan destinasi yang menarik. Bromo salah satunya, tidak hanya keindahan alamnya tapi juga keunikan budaya ada di dalamnya. “Apalagi nanti saat visit akan berbarengan dengan perayaan umat Hindu, saya melihat para peserta sangat bersemangat di sini,” ujarnya.
Salah satu peserta dari Polandia, Malgorzata Lodzinska mengaku, senang bisa mengikuti program singkat yang dihelat oleh ITS ini. Terlebih ini merupakan kali pertamanya ke Indonesia walaupun sudah sejak lama memiliki rencana berlibur ke Indonesia. “Saya melihat keramahan dari orang-orang Indonesia, semoga ke depannya, akan banyak pengalaman menarik dan tak terlupakan lainnya,” tuturnya. (owi)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh