Kampus ITS, ITS News – Potensi hasil perikanan yang besar di Dusun Gulut, Desa Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung belum dimaksimalkan dengan baik. Hal ini yang menjadi perhatian tersendiri bagi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ITSIPIN, lima mahasiswa ITS berhasil menghidupkan perekonomian masyarakat dengan hasil olahan Ikan Patin.
Widi Utami selaku ketua tim mengungkapkan bahwa ia bersama empat teman kuliahnya, memiliki keresahan terhadap hasil penjualan Ikan Patin yang terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Widi bersama Muhammad Rizky Syarifudin, Vannia Mahestri, Anggie Vibriyanti, dan Della Agustin memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Dusun Gulut. Ikan Patin yang sebelumnya dijual langsung oleh masyarakat, kini mulai diolah terlebih dulu menjadi keripik dan nugget dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Widi mengatakan, mereka memilih nugget dan keripik sebagai hasil olahan ikan patin lantaran mudah dibuat dan digemari para konsumen. Ibu-ibu Dusun Gulut yang tertarik terlibat, dirangkul ke dalam kelompok wirausaha yang dibentuk Widi dan tim. Selanjutnya, pelatihan wirausaha diberikan langsung oleh tim PKM ini sehingga ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wirausaha IPIN (Ikan Patin) ini terbantu secara ekonomi. “Jadi sekarang, pendapatan ibu rumah tangga disini sudah meningkat dibanding dulu,” ujar mahasiswi Teknik Kelautan ini.
Dengan adanya program ini, Widi juga mengakui bahwa pola aktivitas ibu-ibu rumah tangga menjadi lebih produktif. Dari yang sebelumnya hanya mengantar anaknya berangkat sekolah, kini rutin mengolah Ikan Patin 2-3 jam dalam sehari.
Hasil kerja keras tim bimbingan dosen Wimala Lalitya Dhanistha ST MT dan Ir Mas Agus Mardyanto ME PhD ini mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat Dusun Gulut. Selain kondisi perekonomian yang mulai meningkat, kini Dusun Gulut akan mulai dikenal dengan aneka olahan Ikan Patinnya yang dikemas dalam merek ITSIPIN. “Sekarang baru mengolah keripik dan nugget, namun kedepannya semoga akan lebih beragam lagi olahan lainnya,” ujar Widi melengkapi.
Widi dan keempat rekan timnya pun berharap, dengan adanya program hasil PKM ini, kedepannya pendapatan masyarakat akan semakin baik. Selain itu, kelimanya ingin agar kelompok wirausaha IPIN menjadi perintis bagi kelompok wirausaha lain di Dusun Gulut. “Semoga nantinya akan berkembang pesat menjadi kelompok wirausaha Desa Wates,” tegasnya penuh harap. (dik/mik)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi