Kampus ITS, ITS News – Guna memantau perkembangan dan kemajuan setelah didanai, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap karya-karya tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pelaksanaan monev di Graha Sepuluh Nopember ITS tersebut diselenggarakan selama tiga hari, mulai Selasa (16/7) hingga Kamis (18/7).
Ahmad Fauzan Adziimaa ST MSc yang bertugas mengatur tim PKM ITS mengatakan bahwa semua tim PKM yang hadir dalam monev Dikti ini sudah siap untuk dievaluasi dan diseleksi. Jika penampilan serta karya dari tim PKM tersebut baik dan dianggap mampu bersaing skala nasional, maka akan melanjutkan bertarung ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2019 yang nantinya diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali.
Menurut pria yang akrab disapa Fauzan ini, dalam monev kali ini ada 78 judul PKM dari ITS yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Dikti. Tahun lalu, ITS bisa mengirimkan 9 tim non-PKM GT dan 6 PKM GT, sehingga total yang lolos ke Pimnas ada 15 tim. “Jadi untuk tahun ini ditargetkan minimal sama seperti tahun lalu yaitu sekitar 15 tim,” ujar dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini.
Fauzan mengungkapkan harapannya selaku tim dari Direktorat Kemahasiswaan ITS, berharap PKM ITS tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya. Sebenarnya ITS ini merupakan perguruan tinggi spesialis tiga besar di Pimnas. Namun, beberapa tahun akhir ini prestasi dari ITS perlu ditingkatkan lagi. Harapannya, tahun 2019 ini bisa menjadi titik balik ITS untuk kembali ke tiga besar. “Tahun lalu, ITS menduduki peringkat ke enam, dan sebelumnya lagi peringkat ke empat, padahal sebelumnya ITS selalu menjadi tiga besar,” ujarnya.
Fauzan mengatakan, di monev ini diharapkan tim PKM yang sudah mendapatkan dana tersebut dapat bertanggung jawab dengan dana yang telah diberikan oleh negara dan dipergunakan dengan baik untuk berkarya. Biasanya tiap kampus memiliki monev internal dari kampusnya masing-masing sebelum monev dikti. Setelah monev dikti, nantinya hasil untuk tim PKM yang lolos ke Pimnas 2019 diumumkan sekitar bulan Agustus mendatang.
Direktur Kemahasiswaan ITS Dr Darmaji SSi MT mengatakan, monev ini bertujuan untuk memastikan tim sudah bekerja sesuai dengan proposal yang diajukan. Menurut aturan, idealnya tim PKM yang ada sudah berprogres hingga 80-90 persen. “Dilihat sampai sejauh mana pekerjaannya dan progresnya sambil dievaluasi,” ujarnya.
Berbeda dengan Fauzan, Darmaji menargetkan ada 25 tim PKM ITS yang maju ke Pimnas tahun ini. Berdasarkan aturan baru, ada jumlah kelas sekitar 25 kelas. Dalam setiap kelas, ditargetkan ada satu tim dari ITS, sehingga ada 25 tim yang ditargetkan lolos Pimnas. Kiat-kiat ITS sudah dilakukan sejak awal dengan melibatkan tim kawal yang beranggotakan mahasiswa senior yang dulu pernah menjadi tim PKM dan mengantongi emas untuk mendampingi tim PKM ITS saat ini. Ada juga workshop sekitar tiga kali dan diadakan kelas motivasi untuk mencapai target 25 tim.
Para peserta monev Dikti melihat poster peserta monev lainnya yang digelar di ajang Gelar Karya Mahasiswa (GKM) di Grha Sepuluh Nopember ITS
Secara umum, ITS sudah banyak melakukan banyak sekali cara untuk mempersiapkan tim PKM ITS bisa lolos ke Pimnas. Di antaranya ITS sudah melakukan pendampingan komunal, sebelumnya sudah dilakukan kurang lebih sebanyak empat kali bimbingan secara komunal. Dengan dilaksanakan pelatihan secara intensif, mulai dari penulisan karya tulis, presentasi dan tanya jawab. “Sudah dilakukan sampai empat kali secara komunal di samping pembimbingan secara mandiri,” tegas dosen Matematika ITS ini.
Hari pertama, ada 19 tim PKM dari ITS yang melakukan monev dikti. Kemudian rencananya hari kedua ada 20 tim dan hari ketiga sisanya. Di samping itu, juga dilakukan Gelar Karya Mahasiswa dari 78 judul PKM ITS yang berhasil terdanai. Hal tersebut bisa menjadi sarana pemublikasian PKM yang belum sempat terpublikasikan.
Tahun ini, ITS kembali menjadi tuan rumah diselenggarakannya monev Dikti ini untuk beberapa perguruan tinggi di Jawa timur dan dekat dengan Surabaya. Seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Kristen Petra, dan lainnya. (naj/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)