Wakil Dekan Fakultas Vokasi ITS, Dr Ir Lily Pudjiastuti MT ketika ditemui di ruangannya
Pengumuman seleksi masuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dari jalur Vokasi untuk program Sarjana Terapan sudah bisa diakses pada hari ini, Jumat (26/7). Dari 4.016 pendaftar yang ada, ITS hanya menerima sebanyak 831 pada jalur ini.
Wakil Dekan Fakultas Vokasi ITS, Dr Ir Lily Pudjiastuti MT mengakui jumlah pendaftar tersebut meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar 2.000-an. Pasalnya, jumlah kuota yang disediakan pada setiap prodinya juga lebih banyak dari pada tahun sebelumnya, karena fasilitas yang dimiliki kini lebih baik.
Dari delapan program studi (prodi) sarjana terapan yang dapat dipilih oleh pendaftar, Lily menyatakan prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri memiliki peminat terbanyak yang disusul dengan Statistika Bisnis dan Teknik Sipil (Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil). Sementara prodi Teknologi Rekayasa Manufaktur merupakan yang paling sedikit peminatnya.
Lily juga mengakui bahwa persebaran pendaftar tahun ini lebih luas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini para pendaftar cukup memasukan nilai rapor dan prestasi atau nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saja. “Tidak perlu tes lagi seperti tahun kemarin,” ungkapnya.
Menariknya, pada tahun ini kali pertamanya ITS menyediakan kuota khusus bagi lulusan SMK yang memiliki prestasi yaitu sebanyak 20 persen. Begitu pula bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) yang berprestasi diberikan kuota 10 persen pada masing-masing prodi. Sementara sisanya diperuntukkan yang memiliki nilai UTBK dengan pembagian 40 persen reguler dan 30 persen mandiri.
Lily mengungkapkan memang sudah idealnya siswa lulusan SMK diberi kesempatan untuk melanjutkan pada jenjang perguruan tinggi sama dengan siswa SMA pada program diploma atau vokasi. Pasalnya, banyak sekali anggapan di kalangan masyarakat bahwa mereka (lulusan SMK) langsung diarahkan untuk bekerja.
Sementara itu, dosen Teknologi Rekayasa Kimia Industri tersebut menjelaskan, nilai UTBK pendaftar yang digunakan untuk mendaftar pada jalur Sarjana Terapan ini ternyata cukup baik sekali. “Nilai mereka yang diterima cukup bersaing dengan nilai UTBK dari mahasiswa program sarjana ITS yang diterima lewat jalur SBMPTN,” ungkapnya.
Lily menegaskan bahwa setelah diterima di Fakultas Vokasi ITS, mahasiswa yang tidak mampu juga dapat mengajukan beasiswa bidikmisi. Mengenai besar kuotanya akan ditetapkan pemerintah nantinya. Nantinya mereka (pelamar bidikmisi) akan melakukan verifikasi dahulu ketika waktu daftar ulang dilaksanakan mulai tanggal 30 Juli 2019 pekan depan. (sof/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi