Kampus ITS, ITS News – Sebelum dilaksanakan pengukuhan mahasiswa baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, calon mahasiswa baru ITS yang beragama muslim mendapatkan pelatihan spiritual dan kebangsaan selama empat hari sejak Senin (5/8) lalu. Pada sesi materi Cerdas Intelektual dan Emosional, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD sebagai pemateri hari kedua memberikan wejangan kepada para calon mahasiswa agar memahami hakikat dan tujuan mereka untuk berkuliah di ITS.
Pada pembukaan materinya, guru besar Teknik Lingkungan ini menyampaikan, setiap peristiwa yang terjadi di dunia tidaklah kebetulan, melainkan sudah direncanakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT). Menurutnya, itu juga merupakan hakikat kehidupan yang harus dipahami. “Bahkan, diterimanya saudara (calon mahasiswa baru ITS 2019, red) di ITS pun juga merupakan suatu ketetapan Allah SWT,” ujar dosen yang akrab disapa Joni ini.
Joni kembali menyampaikan, setiap peristiwa yang Allah SWT tetapkan tentunya juga memiliki maksud dan tujuan, termasuk untuk setiap calon mahasiswa baru ITS 2019 yang telah diterima. “Tentunya ada misi yang diembankan,” imbuhnya. Oleh karena itu, Joni menasehati seluruh peserta agar tidak hanya mengikuti arus selama menjadi mahasiswa nantinya, namun harus memiliki tujuan yang jelas.
Joni berpesan agar para calon mahasiswa untuk tidak terlena dengan diterimanya mereka di ITS. Joni juga mengingatkan kepada mereka agar senantiasa bersyukur dengan cara meningkatkan keimanan dan kepada Allah SWT dengan cara meningkatkan keilmuan di bidang masing-masing. “Karena meningkatkan keilmuan merupakan salah satu wujud kecintaan kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Selain itu, Rektor ITS periode 2015-2019 ini menceritakan, selama ini ITS telah berkontribusi kepada masyarakat melalui karya-karya kreatif, inovatif, dan solutif yang telah diciptakan oleh para mahasiswanya. Oleh karena itu, Ia mengimbau, para calon mahasiswa ITS ini untuk bisa melakukan hal yang sama seperti para seniornya. “Lakukanlah yang terbaik dan jadilah mahasiswa yang cerdas, jangan takut salah selama kalian masih menjadi mahasiswa,” pesan Joni.
Kemudian, dosen yang gemar bermain piano ini menjelaskan, orang yang disebut cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling banyak mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Tapi bukan semata-mata tidak perlu kuliah, namun hal tersebut memiliki makna bahwa setiap kegiatan yang akan dilakukan harus didasarkan kepada akhirat. “Mahasiswa yang cerdas ialah mahasiswa yang memiliki integritas dengan melakukan yang terbaik meskipun tidak dilihat dan dibayar karena tau Allah SWT yang akan menilai,” imbuh Joni.
Pada penutupan materinya ia kembali menegaskan bahwa tujuannya menyampaikan materi ini adalah memastikan bahwa para calon mahasiswa ini memahami misi yang akan dibawa selama menjadi mahasiswa. “Anda harus memahami misi anda selama berkuliah disini (ITS, red), karena pada hakikatnya itulah alasan Allah SWT memberikan jalan kalian untuk menjadi mahasiswa ITS,” pungkasnya. (rur/owi)
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran