Kampus ITS, Opini – 74 tahun sudah Indonesia merayakan kemerdekaannya. Kemerdekaan melawan kolonialisme. Kemerdekaan melawan kesewenangan penjajahan. Namun belum merdeka melawan dirinya sendiri.
Ulang tahun ke 74 Republik Indonesia kali ini dilewati dengan ujian berupa adanya tahun politik. Momen paling menentukan untuk menentukan masa depan Indonesia setidaknya lima tahun kedepan. Seharusnya didukung oleh seluruh rakyat dengan demokratis. Namun malah dijadikan ajang adu argumen mengarah ke perpecahan dengan saudara setanah air.
Kemerdekaan Indonesia yang selalu diperingati setiap tahunnya. Seharusnya dijadikan motivasi untuk membawa arah negara ini menjadi lebih baik lagi. Dikembangkannya teknologi dari inovasi anak bangsa. Berlomba dalam membangun negara bahkan sampai ujung negeri. Namun, hingga kini bangsa ini masih berkutat dengan masalah toleransi.
Tanah air Indonesia ini kaya. Sumber daya alam yang ada sudah jadi rebutan bangsa Eropa sejak lama. Gunung emas pun sudah diolah menjadi perhiasan entah sudah digunakan pejabat tersohor di berbagai belahan dunia. Tongkat, kayu, dan batu dapat dijadikan tanaman ungkapan tanah kita adalah surga. Namun, kekayaan negara masih saja diambil oleh para koruptor yang merasa tidak berdosa.
Masih tegak berdiri dalam tantangan berbagai ideologi dunia. Padahal Indonesia sudah hidup dari ideologi sendiri. Sudah dicoba dari dulu untuk mengubahnya. Seharusnya semakin menguatlah keyakinan warga negara akan ideologi ini. Namun, diusia yang semakin menua ini malah semakin banyak generasi yang tidak menghayati dan mengamalkannya dalam bermasyarakat dan bernegara. Perlu ditegaskan, Pancasila sama halnya dengan harga diri. Dimana dicoba untuk dijatuhkan, maka harus semakin kuat ditanamkan.
Semakin dekat dengan tahun yang dikatakan sebagai tahun emas Indonesia. Putra putri bangsa mulai bersiap menjadi cendekiawan, ilmuan, bahkan negarawan yang bijaksana. Semakin tua negara ini, haruslah semakin berpengalaman menghadapi setiap tantangan yang ada. Semakin senja usia negara ini, haruslah semakin maju mengimbangi negara besar lain yang telah ada.
Di usia yang baru ini. Indonesia haruslah semakin besar dan maju dalam berbagai bidang. Penyakit yang ada haruslah jadi tanggung jawab anak bangsa untuk menyembuhkannya. Berhenti mempermasalahkan hal yang tidak perlu. Mari berinovasi dengan solusi. Berlomba dalam berkarya. Bersama untuk bersatu.
Dirgahayu Indonesiaku.
Ditulis oleh
Septian Chandra Susanto
Mahasiswa S-1 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Reporter ITS Online
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)