Kampus ITS, ITS News – Total 7061 mahasiswa baru dikukuhkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Selasa (13/8). Salah satu di antaranya ialah yang dikategorikan sebagai mahasiswa termuda. Ialah Alya Maharani Irliana, mahasiswa baru ITS dari Departemen Kimia, Fakultas Sains. Tercatat, ia berusia 15 tahun 8 bulan 26 hari pada saat dikukuhkan. Tekun belajar adalah kunci perjuangannyam mimpi agar bisa belajar di kampus perjuangan ini.
Ketika diwawancarai ITS Online, Alya, sapaan akrabnya, mengaku tidak menyangka dapat diterima di ITS lantaran kurang percaya diri. Apalagi ketika dinobatkan sebagai mahasiswa termuda di angkatannya. Sikap Alya ini lantaran ia merasa bahwa usianya tidak terlalu berbeda jauh di banding teman-temannya di ITS. “Dan aku kurang yakin juga sama nilaiku, kira-kira bisa lolos gak ya,” ungkapnya tersenyum sembari mengingat pengalamannya sebelum mendaftar ke ITS.
Dikatakan Alya, ia dapat menjadi mahasiswa termuda lantaran mengikuti program akselerasi (aksel) ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program aksel ini diikutinya sepanjang kelas tiga hingga sembilan yang setiap semesternya hanya berdurasi empat bulan saja.
Ketika bersekolah di SMA Labschool Rawamangun Jakarta, Alya mengatakan bahwa kesehariannya cenderung banyak habis di perjalanan. Bukannya tanpa alasan, menurut Alya, ia rutin hilir mudik dari rumah, sekolah, hingga tempat bimbingan belajar (bimbel). Padahal jika Alya hitung, jarak antara ketiga tempat favoritnya tersebut lumayan jauh satu sama lainnya.
Dengan malu-malu, gadis asal Jakarta ini mengakui bahwa ia bukan seorang yang selalu giat belajar. Namun perlu dicatat bahwa Alya ialah sosok yang tekun. Ia merasa jika melakukan sesuatu harus dengan sungguh-sungguh dan dijalani dengan ikhlas.
Oleh karena itu, ketika ia memutuskan memilih Kimia ITS sebagai pilihan pertama dan berhasil diterima, ia meyakini bahwa ini merupakan jalan terbaik yang harus ia perjuangkan untuk masa depan. Terlepas dari beragam lika-liku perjuangan menentukan pilihan kampus dan bersaing dengan calon mahasiswa lain, Alya merasa bahwa ia cukup menikmati proses yang ia lalui. “Terlebih lagi sekarang aku bisa diterima di sini (Kimia ITS),” ucapnya bangga.
Sebagai anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah, Alya mengaku, merantau menjadikannya harus lebih mandiri lagi. Sulung dari dua bersaudara ini juga merasa wajib baginya untuk mengembangkan diri sebaik mungkin. Terlebih lagi, sebelum merantau ke Surabaya, Alya diberi pesan oleh orang tuanya agar ia dapat lulus tiga setengah tahun. “Siapa sih yang tidak pengen lulus secepat mungin, aku optimistis pasti bisa kok, insya Allah,” ujarnya percaya diri. (dik/owi)
Kampus ITS, Opini — Peristiwa Isra Mikraj yang dialami oleh Rasulullah SAW mengandung pelajaran mendalam bagi umat manusia. Bagi
Kampus ITS, ITS News — Salah satu misi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yakni pendidikan berkualitas terus diselenggarakan
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia, Institut Teknologi