Kampus ITS, ITS News – Ajang bergengsi Indonesia Maritime Challenge (IMC) tahun ini kembali digelar oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Maritime Challenge. Kompetisi bidang kemaritiman ini berlangsung selama tiga pekan sejak Sabtu (3/8).
Ketua Panitia IMC 2019, Rohim Ramadhan mengatakan, IMC 2019 ingin meningkatkan jangkauan lebih ke nasional. Sehingga, acara tahunan yang sudah dilaksanakan selama empat tahun berturut turut sejak 2015 ini memilih untuk menepati dua pulau yaitu Pulau Karimunjawa dan Pulau Parang. “Kedua pulau itu termasuk ke Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah,” ujar mahasiswa yang sering disapa Rohim ini.
Tahun ini, tema IMC 2019 yaitu mempererat kerjasama pemuda Indonesia melalui pengembangan teknologi dan budaya pada sektor maritim. Sehingga dapat menjadikan IMC sebagai event yang berguna dalam bidang pembangunan maritim Indonesia dengan membentuk komunitas pemuda maritim.
Rohim mengaku, IMC ini merupakan sarana untuk mengembalikan semangat para pemuda terhadap sektor kemaritiman. Acara ini bertujuan untuk menjalin kerjasama antar mahasiswa dengan masyarakat pesisir. “Juga, untuk membantu mempromosikan pulau tersebut agar lebih dikenal masyarakat luas,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ini.
Muhammad Rashif, Ketua Departemen Sponsorship menambahkan, IMC 2019 diikuti oleh tim Batiwakkal Borneo dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), tim Jalapati dari Politeknik Maritim Indonesia (Polimarine) Semarang, tim Regarda UINSA Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), tim Seguni UHT dari Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, tim Trunojoyo Octopus dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan tim Jangkar Brawijaya dari Universitas Brawijaya (UB).
Sejak 3 Agustus 2019 lalu, para peserta telah mendarat ke Pulau Parang untuk mempersiapkan perlombaan melalui training camp agar dapat berjalan dengan lancar dan juga ada realisasi alat dari pemenang Teknologi untuk Negeri. “Dalam training camp tersebut dilakukan pelatihan-pelatihan yang akan dilombakan seperti man overboard, rowing, sailing, navigation, slalom race, rope work dan pemaparan mengenai boat building,” ujar Rashif.
Rashif mengatakan pada gelaran ini, peserta mengikuti perlombaan Sailing Race yang merupakan lomba layar dalam track race tertentu dan lebih ditekankan kemampuan kapten perahu dalam membaca arah angin untuk menyelesaikan track race yang berbentuk segitiga. Kemudian peserta diuji kemampuannya dalam membuat tali temali dan sekaligus penjelasan fungsi praktis dari rangkaian tali temali yang dibuat yang dikemas dalam perlombaan Ropework.
Ada pula perlombaan Man Overboard merupakan lomba ketangkasan dalam menyelamatkan salah seorang kru lawan yang menceburkan diri ke laut lalu mengembalikan kru tersebut kembali ke perahu secepat dan seaman mungkin dengan menggunakan dayung. “Tim yang seluruh badan kapalnya melewati garis finish lebih dulu yang dinyatakan sebagai juara kategori ini,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan ini.
Lalu masing masing tim diuji kemampuan navigasinya seperti menentukan posisi suatu objek ataupun perahu dalam derajat, bujur dan juga lintang dalam perlombaan Navigation. Peserta juga melakukan uji ketangkasan dalam hal mendayung pada lintasan lurus sepanjang satu nautical miles dalam perlombaan Rowing Race.
Rashif mengatakan, ada pula Boat Building yang merupakan lomba pembuatan kapal sederhana dengan kapasitas satu orang. Lalu, Main Event terakhir yaitu Slalom yang merupakan uji ketangkasan dalam hal mengendalikan kapal tanpa menggunakan kemudi dengan harus melewati tantangan yang tersedia.
Ada beberapa side event yang digelar yaitu Traditional Boat Beauty Contest, Photography and Videography Contest, dan Social Development. Selain itu IMC 2019 juga mengadakan seminar nasional yang bertema Tantangan Pengembangan Teknologi di Era Digital untuk Kemampuan Bangsa pada Sektor Maritime dan lomba LKTI yang benama Teknologi Untuk Negeri (TUN ) di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah. “Ada juga bersih bersih pantai dan tanam bakau di Pulau Parang,” pungkas Rashif. (naj/owi)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi