Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mengencarkan upayanya untuk bersaing di kancah internasional. Kali ini melalui program kerja sama internasional antara Departemen Teknik Sipil ITS yang dimotori oleh Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan dengan Heriot Watt University (HWU), Edinburgh, Skotlandia. Kegiatan ini berupa workshop internasional yang mengangkat tema PROMOTE: Promote the Utilisation of Low-carbon Concrete through Performance Testing.
Kegiatan yang berlangsung di Grand East Ballroom Hotel Oakwood ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian (FTSLK) ITS, Budi Suswanto ST MT PhD. Ia sangat berterima kasih atas kesempatan kerja sama yang diberikan dan juga mengapresiasi para pembicara yang telah hadir untuk melakukan transfer ilmu di kesempatan ini. “Semoga hasil diskusi ini mampu memperkuat kolaborasi dan juga memberikan dampak kontribusi yang nyata,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dari sisi peningkatan pemahaman terkait penggunaan material rendah karbon di dunia konstruksi. Seperti yang telah diketahui bersama, selama ini dunia konstruksi dikenal sebagai penyumbang karbon yang cukup besar. Hal itu memberikan dampak yang kurang baik terhadap kondisi lingkungan terutamanya yang terkait dengan pemanasan global.
Lebih lanjut, workshop internasional ini sendiri merupakan kegiatan kolaborasi antara ITS dengan HWU yang didanai melalui program Global Challenges Research Fund. Pemimpin dari proyek ini adalah Dr Benny Suryanto dari pihak HWU dan bekerja sama dengan Prof Priyo Suprobo sebagai Kepala Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan ITS.
Beberapa pembicara tersebut di antaranya adalah Dr Benny Suryanto, Dr Gerard Starrs, dan Dr Alan Foster. Ketiganya merupakan pembicara dari Heriot Watt University. Selain itu ada Prof Djwantoro Hardjito yang berasal dari Universitas Kristen Petra. Pihak ITS sendiri diwakili oleh Dr Januarti Jaya Ekaputri. Masing – masing pembicara menyampaikan topiknya seputar material rendah karbon terutama yang bertujuan untuk mencapai penggunaan bahan material dan konstruksi yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, pada Maret 2019, model pendekatan pembangunan rendah karbon telah diperkenalkan ke masyarakat luas. Kegiatan workshop internasional ini sendiri merupakan salah satu upaya ITS bekerja sama dengan HWU untuk mendukung hal tersebut. Penggunaan material rendah karbon pada dunia konstruksi diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk konstruksi yang memiliki performa baik, efisien dari segi biaya dan tentunya dapat mengurangi emisi karbon yang selama ini cukup besar.
Diwawancarai secara terpisah, Dr Benny Suryanto menjelaskan bahwa kegiatan kerja sama ini bertujuan untuk memberikan dampak positif melalui transfer ilmu diantara kedua belah pihak. ITS sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia yang fokus dalam banyak hal terkait penelitian dan aplikasi teknologi. Hal itulah yang melatarbelakangi adanya program kerja sama ini. Banyak percobaan, aplikasi teknologi yang berbeda, dan biaya yang tidak sedikit untuk meneliti tentang material rendah karbon.
Dikatakan Benny, setiap daerah memiliki keunikannya tersendiri dan juga masalah dengan penyelesaian yang berbeda. Yang terpenting adalah bagaimana cara menanggulangi masalah lingkungan dengan pengunaan material rendah karbon. “Kami harap dengan adanya kerja sama ini bisa lebih banyak membantu dalam penerapannya di Indonesia terutama pada struktur – struktur seperti bangunan, jembatan, dan lainnya,” tuturnya. (lut/owi)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan