ITS News

Selasa, 19 November 2024
24 September 2019, 11:09

Kembangkan Aditif Pelumasan Mesin Kapal, Mahasiswa ITS Raih Juara

Oleh : itslut | | Source : ITS Online

Tim MRC berfoto bersama setelah berhasil mendapatkan predikat terbaik pada inovasi tribologi

Kampus ITS, ITS News – Hingga kini, pemanfaatan teknologi pelumasan atau tribologi di Indonesia masih sangat minim. Padahal, teknologi ini memiliki potensi keuntungan yang sangat besar jika dikembangkan dengan baik. Berlatar fakta ini, empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Material Research Club (MRC) mengangkat inovasi mengenai Eco-friendly Anti Fouling and Anti Corrosion Additive for Marine Lubricating pada Think Efficiency 2019. Alhasil, pada kompetisi yang digelar di The Dharmawangsa Hotel Jakarta, Kamis (20/8) lalu, tim MRC berhasil keluar sebagai juara pertama.

Adalah Andri Fauzi, Delyana Ratnasari,Vicky Aziz, dan Halimatussa’diyah, anggota dalam tim MRC yang pada kompetisi ini fokus dalam pengembangan aditif pelumasan mesin kapal. Andri Fauzi selaku ketua tim mengungkapkan, pada kompetisi yang merupakan kerja sama antara Shell Indonesia dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) ini, ia dan tim fokus untuk mengembangkan aditif pelumasan. Karena semakin baik aditif pelimasan yang digunakan, mesin kapal mampu beroperasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu operasional pada umumnya.

“Selain itu, inovasi aditif ini juga merupakan salah satu upaya kami (tim MRC, red) untuk mengurangi emisi mesin kapal yang berpotensi merusak lingkungan,” terang mahasiswa yang akrab disapa Andri ini.

Andri menjelaskan, inovasi tersebut diharapkan dapat membantu mesin kapal untuk beroperasi tanpa gangguan. Gangguan yang dimaksud adalah fenomena cold corrosion. Fenomena ini mengakibatkan pengembunan sulfur bereaksi dengan oksigen yang bersifat asam sehingga dapat merusak material piston pada bagian dalam mesin kapal. Selain itu, fenomena ini juga berpotensi memicu terjadinya fouling yang berpotensi mengurangi efisiensi bahan bakar yang digunakan. Aspek lingkungan juga turut terpengaruh jika emisi yang dihasilkan besar.

Lebih lanjut, untuk menghasilkan produk yang jauh lebih ramah lingkungan ia dan tim menggunakan minyak kelapa sawit yang penggunaannya saat ini sedang menurun dengan proses esterifikasi sebagai aditif. Melalui proses ini akan didapatkan dua polimer inti yaitu PAMA dan OCP. Kedua polimer ini nantinya akan diproses lebih lanjut menjadi co-polymer melalui proses polimerisasi.

Mahasiswa Departemen Teknik Material ini melanjutkan, setelah proses polimerisasi, co-polymer tersebut akan ditambahkan ke dalam pelumas dengan kadar yang telah ditentukan dan akan membentuk lapisan pelindung (coating) dalam piston kapal. Dengan penerapan yang terbilang mudah ini yaitu hanya dengan menambahkan dua persen aditif pada per satu liter pelumas, menjadi nilai plus dari inovasinya. Faktor miscibilitas (ketercampuran) yang baik dari aditif  ini pun membuatnya dapat tercampur dengan pelumas dengan kadar yang telah ditentukan. Dengan begitu, kegagalan pada mesin kapal dapat dihindari.

Dengan berbagai keunggulan-keunggulan tersebut, tim yang berasal klub keilmiahan yang baru dirintis di Departemen Teknik Material ini dinobatkan sebagai juara satu mengalahkan lawan-lawannya dalam kategori inovasi tribologi. Menurut Andri, timnya berhasil mengungguli tim lainnya karena dari segi ide dan solusi tim MRC langsung pada permasalahan dalam bentuk produk jadi. Sedangkan, tim lain hanya berfokus pada sistem pengawasan pelumas yang sudah tidak layak pakai agar penggantian pelumasan dapat lebih optimal. Begitu juga dengan metode-metode deteksi lainnya.

Untuk ke depannya, tim MRC berharap agar penelitian ini dapat mendorong inovasi baru lainnya dan dapat dilakukan pengujian lebih lanjut agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan transportasi laut di Indonesia. “Semoga masyarakat lebih paham lagi terkait pentingnya penggunaan tribologi dalam menunjuang lingkungan yang lebih baik,” pungkas Andri. (lut/rur)

Pengenalan booth terkait inovasi aditif pelumasan pada mesin kapal kepada tamu undangan Shell Indonesia

Berita Terkait