ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
26 September 2019, 13:09

Spektronics Aerio Superior Hadir dengan Wajah Baru

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tim Spektronics saat berfoto bersama Rektor ITS dan jajarannya.

Kampus ITS, ITS News – Kali ini, Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali hadir dengan inovasi terbarunya yaitu mobil Spektronics Aerio Superior (AS). Mobil purwarupa berbahan bakar reaksi kimia ini disiapkan untuk menjajaki kompetisi Chemeca 2019 yang diadakan di Sydney, Australia awal Oktober mendatang. Melalui Official Launching Spektronics Goes to Chemeca 2019 yang dilangsungkan di halaman Gedung Rektorat ITS, Senin (23/9), Spektronics AS kembali dikenalkan kepada seluruh sivitas akademika ITS dengan wajah baru.

Mokhammad Rifqi Furtiansyah, General Manager tim Spektronics ITS menjelaskan, mobil yang pernah menjuarai kompetisi di Malaysia dan Amerika Serikat pada 2017 lalu ini mengalami beberapa inovasi, mulai dari kadar penggunanaan bahan bakar hingga jenis gerak yang dihasilkan.

Lanjut Rifqi, mobil besutan tim chem-e-car pertama di Indonesia yang berbahan bakar reaksi Hidrogen Peroksida (H2O2) ini menggunakan Ferri Klorida (FeCl3) sebagai katalisator. Dengan begitu, konsentrasi H2O2 yang digunakan dapat diturunkan dari yang mulanya 30 persen menjadi 15 persen.

“Meskipun demikian, energi yang dihasilkan dari reaksi H2O2 tidak mengalami penurunan,” klaim mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS ini.

Selain itu, volume H2O2 yang digunakan pun mengalami penurunan. Untuk mencapai jarak 30 meter hanya memerlukan H2O2 sebanyak 65 mililiter. Fakta ini sangat menguntungkan jika dibandingkan mobil generasi sebelumnya yang menghabiskan lebih dari 100 mililiter.

Lebih lanjut, menurut Rifqi, dari segi percepatan mobil ini mengalami perbaikan. Dibanding mobil generasi sebelumnya percepatan mobil ini dapat dibilang diperlambat karena dengan begitu kecepatan yang dihasilkan Spektronics AS menjadi lebih konstan.

Yang lebih menarik dari mobil ini adalah emisi yang dihasilkan. Tak seperti mobil pada umumnya, mobil rakitan mahasiswa ITS ini hanya mengeluarkan emisi berupa air dan oksigen sehingga membuat mobil ini menjadi mobil yang sangat ramah lingkungan.

Mokhammad Rifqi Furtiyansyah, General Manager Spektronics saat menyampaikan laporannya.

Terlepas dari segala keunggulan tersebut ada tantangan yang menanti di Chemeca tahun ini. Rifqi menuturkan, tantangan tersebut adalah perbedaan suhu antara Indonesia dan Australia yang sangat signifikan berpotensi memengaruhi reaksi kimia dari Spektronics AS ini.

“Misalkan di Indonesia kita berhasil memanfaatkan 50 mili bahan bakar untuk menempuh jarak 50 meter, di sana (Australia, red) mungkin hanya bisa menempuh jarak setengahnya,“ terangnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Spektronics AS telah dilengkapi termo controller untuk mengatur suhu reaktor agar bisa menyesuaikan kondisi suhu di Australia. Namun, masih ada tantangan lain yang membuat Rifqi khawatif. Mahasiswa angkatan 2016 ini menginformasikan kepada kru ITS Online, jika kali ini mereka akan menghadapi saingan yang berat, yaitu tim dari King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia.

Rektor ITS, Prof Dr  Ir Mochamad Ashari MEng yang turut mengawal proses peluncuran mobil ini yakin, Tim Spektronics ITS akan kembali membawa pulang gelar juara dunia yang sempat diraihnya 2016 silam. “Meskipun telah absen dua tahun, kita tidak boleh berkecil hati. Selama kita telah memberikan yang terbaik, saya yakin kita juga akan mendapatkan yang terbaik pula,” tegas orang nomor satu di ITS ini menyemangati. (ion21/rur)

Berita Terkait