Terlihat pengunjung memadati area Grha Sepuluh Nopember pada hari kedua Bursa Karir ITS ke-38.

Kampus ITS, ITS News – Sebagai wadah bagi para pencari kerja untuk bertemu langsung dengan perusahaan, Bursa Karir Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) atau sering dikenal sebagai BKI kembali hadir. Terhitung sejak perhelatan pertamanya pada 2000 silam, BKI terus mengevaluasi jalannya acara hingga kini kehadirannya disertai sejumlah inovasi.

Arief Abdurrakhman ST MT, ketua panitia BKI ke-38 menyampaikan, BKI kali ini hadir dengan berbagai inovasi. Salah satunya adalah adanya pengintegrasian data pengunjung dan pelamar di tiap stan dengan data member (anggota) secara daring. “Hal tersebut ditujukan untuk mempermudah pendataan terkait jumlah member dan non member yang datang,” tutur dosen yang akrab disapa Arief ini.

Gawe besar Sub Direktorat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa (PK2M) ini membebaskan siapa saja untuk datang. Selain itu, acara yang secara rutin digelar dua kali setahun  ini tidak memungut biaya sepeserpun dari pengunjung. Tapi, apabila masyarakat umum ingin menikmati fasilitas lebih, mereka harus menjadi member terlebih dahulu.

“Dengan menjadi member, masyarakat umum akan secara rutin mendapatkan notifikasi lowongan pekerjaan,” ungkap Arief ketika ditemui kru ITS Online.

Selain mendapat notifikasi informasi lowongan pekerjaan melalui email, calon pelamar yang bergabung menjadi member berpeluang menjadi prioritas bagi perusahaan mitra. Hal tersebut dikarenakan member dianggap telah sungguh-sungguh untuk mencari pekerjaan.

Dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini juga menyampaikan, untuk menjadi member calon pelamar non-ITS harus merogoh kocek sebesar Rp 30 ribu untuk keanggotaan selama enam bulan, Rp 50 ribu untuk keanggotaan selama satu tahun, dan Rp 100 ribu untuk keanggotaan seumur hidup.

Lebih lanjut, berbeda dengan masyarakat umum, untuk alumni ITS sendiri tidak perlu mendaftarkan diri menjadi member. Alumni ITS sudah otomatis menjadi member karena telah didaftarkan menjadi member menggunakan data yudisium dan wisuda.

Inovasi lain dari acara yang biasanya digelar dua minggu setelah wisuda ini adalah adanya Industrial Gathering. Mengangkat topik Penguatan Sinergi antara Pemerintah Kota Surabaya, Universitas, dan Perguruan Tinggi, Industrial Gathering kali ini diinisiasi PK2M bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Selain membantu pengunjung mempersiapkan diri menuju dunia kerja, Pemkot Surabaya juga membawa misi memberdayakan anak Surabaya yang kurang mampu untuk langsung bekerja,” terang Arief.

Lebih dari itu, acara yang diikuti 36 perusahaan baik nasional maupun multinasional ini juga merencanakan program magang sebagai wujud inovasi berikutnya. Program magang ini ditawarkan bagi perusahaan yang belum mengetahui atau yang belum bekerja sama dengan ITS. Program magang ini berlangsung selama enam bulan yang apabila dikonversi, bisa sampai 18 Satuan Kredit Semester (SKS) di ITS.

“Sejauh ini, sudah lebih dari lima perusahaan yang ingin bergabung dalam program magang ini,” imbuhnya.

Selain itu, inovasi lain dari BKI tahun ini adalah adanya salah satu stan yang disewa dan digunakan bisnis start up binaan PK2M ITS. Sehingga selain menyediakan program untuk job seeker (pencari kerja), pada BKI kali ini juga menyediakan program untuk job creator. Yang dimaksud job creator disini adalah wirausahawan.

“Tahun ini ada perusahaan dari kewirausahaan bimbingan kita (PK2M, red), dan dia membuka lowongan pekerjaan, bahkan bagi seniornya,” ungkap Arief sumringah.

Beberapa startup bentukan mahasiswa ITS yang turut berpartisipasi pada BKI ini antara lain Arsa Technology yang bergerak di bidang control system dan IoT system, Sapa Guru yang bergerak di bidang pembelajaran daring bagi siswa SMP dan SMA, serta ada pula washabi.id yang bergerak di bidang jasa pencucian sepatu serta turunan teknologinya karena juga membuat alat pembersih sepatu otomatis. (ion31/rur)