Kampus ITS, ITS News – Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut generasi muda untuk terus berinovasi. Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan platform jual beli bernama Artpedia dalam ajang Tokopedia Development Camp (DevCamp) 2019. Alhasil, pada kompetisi yang digelar di Tokopedia Tower itu, timnya berhasil meraih predikat juara pertama.
Adalah Azzam Jihad Ulhaq yang berhasil mewakili ITS untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut. Bersama 39 peserta terpilih lainnya ia menjalani enam hari masa pelatihan dan kompetisi secara intensif. “Tak hanya mendapat pembekalan, kami juga dituntut untuk menghadirkan sebuah produk digital yang dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya
Selanjutnya, produk yang mereka usung dikembangkan pada sesi hackathon yang dilakukan selama 18 jam. Hackathon sendiri merupakan sesi dimana para peserta yang dibagi menjadi 13 tim saling berkolaborasi untk membuat prototype yang sesuai dengan produknya masing-masing. “Kami dimentori langsung oleh para tech expert Tokopedia,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Azzam ini.
Azzam menjelaskan, produk inovasi yang ia bawa bersama mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada ini merupakan sebuah platform penjualan barang seni seperti lukisan dan patung. Selain itu, produk bernama Artpedia ini juga berfungsi untuk mempertemukan seniman dengan para kolektor karya seni. “Ide ini muncul setelah kami melihat sulitnya seniman muda mewujudkan mimpi untuk memasarkan karyanya,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Informatika ini.
Lebih lanjut, Artpedia didukung dua teknologi utama yang menjadi nilai tambah tersendiri. Inovasi pertama adalah penggunaan Augmented Reality (AR) untuk membantu konsumen merasakan sensasi nyata pada lukisan yang akan dibeli. AR juga memungkinkan penggunanya untuk melihat langsung karya seni dengan mengarahkan kamera ke lokasi yang diinginkan. “Kami berusaha membuat karya seni lebih interaktif bagi calon pembeli,” tambah pria asal Sidoarjo ini.
Fitur teknologi kedua yang digunakan adalah pencarian pelukis menggunakan foto lukisan. Dengan Artpedia, para konsumen hanya perlu memotret lukisan yang ditemui dan memasukkannya pda machine learning untuk mengetahui siapa pelukisnya. “Dengan ini pelukis juga mendapat perhatian yang lebih agar bisa dikenal khalayak umum daripada harus mendirikan akun sosial media sendiri,” jelasnya.
Azzam menambahkan, cara kerja Artpedia tidak jauh berbeda dari marketplace pada umunya. Para seniman dapat mengunggah karya mereka secara gratis. Kemudian, konsumen bisa mengakses platform ini secara cuma-cuma untuk mencari benda seni yag ingin dibeli. “Bedanya, Artpedia memberikan dua fitur unggulan yang belum ada di platform jual beli lain,” ujar mahasiswa angkatan 2017 itu.
Ke depan, Azzam bersama tim akan menjalani program lanjutan berupa magang tiga bulan yang dimentori langsung oleh Vice President of Technology Tokopedia. Ia berharap bisa menerapkan ilmu yang sudah ia dapatkan selama pelatihan di dalam proyek-proyek yang sedang dan akan dijalankan agar mendapat hasil yang lebih baik. “Terakhir, saya juga berharap bisa membagikan ilmu kepada teman sebaya maupun adik tingkat,” tuturnya. (lut/hen)
Para pemenang berkesempatan untuk menjalani program magang bersama Tokopedia selama kurang lebih tiga bulan
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi